Pengertian Belajar
Pengertian Belajar
Belajar bisa diartikan dengan
berbagai macam pengertian tergantung siapa yang mendefinisikannya. Banyak aktifitas-aktifitas
yang disepakati banyak orang yang termasuk kegiatan belajar, seperti menghafal,
mengumpulkan fakta, mengikuti pelatihan dan sebagainya.
a.
Belajar tentang (Learning
how to think), yaitu belajar untuk mengetahui sesuatu. Misalnya belajar
tentang bersepeda, maka cukup membaca buku-buku, melihat film dan video tentang
cara-cara bersepeda.
b.
Belajar (Learning how to do), yaitu belajar bagaimana melakukan sesuatu. Jika
seseorang belajar bersepeda, maka ia akan langsung menaiki sepeda dan
mempraktikkan, yang tidak mustahil ia akan nabrak kiri dan kanan.
c.
Belajar menjadi (Learning how to be), yaitu belajar memanusiakan
manusia. Belajar inilah yang disebut sebagai proses pembelajaran yang sejati.
Menurut penulis, pengklasifikasian di atas
bisa dikatakan sebagai tahapan dalam belajar. Maksudnya kegiatan pertama
belajar adalah mengetahui sesuatu kemudian mempraktikannya, karena sudah
menjadi terbiasa, maka hasil dari belajar itu mampu memunculkan jati diri pembelajar
tersebut.
Adapun definisi belajar yang diberikan
oleh para ahli bermacam-macam, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Cronbach dalam bukunya Educational
Psychology menyatakan bahwa: “Learning
is shown by a change in behavior as a result of experience”. Jadi, belajar menurut Cronbach adalah
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalamannya.
b.
Chaplin (1972) membatasi
belajar menjadi dua rumusan, yaitu: pertama,
belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai
akibat latihan dan pengalaman; kedua,
belajar adalah proses memperoleh
respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus.
c.
Hintzman (1978) dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory berpendapat
bahwa: “Learning is a change in organism
due to experience which can affect the organism’s behavior”. Belajar adalah
suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan yang
disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme
tersebut.
d.
Ernest R. Hilgard dalam bukunya
Theories of Learning, mengemukakan
bahwa:
Learning refers to the change in a subject’s behavior
or behavior potential to a given
situation brought about by the subject’s repeated experiences in that
situation, provided that the behavior change cannot be explained on the basis
of the subject’s native response tendencies, maturation, or temporary states
(such as fatigue, drunkness, drives, and so on).
Belajar merupakan
perubahan tingkah laku seseorang melalui pengalaman yang diulang-ulang yang
bukan merupakan perkembangan respon pembawaan, bukan karena proses kematangan
atau keadaan yang bersifat sementara.
e.
Robert M. Gagne dalam bukunya Conditions of Learning menyebutkan :
“Learning is change in human dispotition
or capacity, which persists over a period of time, and which is not simple
ascribable to processes of growth”. Belajar adalah perubahan watak manusia
yang berlangsung lama yang bukan berasal dari proses pertumbuhan yang
sederhana.
Dari beberapa definisi belajar di atas,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku atau
watak seseorang yang bersifat tetap sebagai hasil dari pengalaman dan latihan
bukan karena proses pertumbuhan maupun kematangan. Jadi seseorang bisa
dikatakan telah belajar apabila memenuhi tiga hal, yaitu:
a.
Terjadinya perubahan tingkah
laku ataupun kepribadiannya.
b.
Perubahan tersebut bersifat
tetap bukan sementara (bukan karena kematangan dan kelelahan).
c.
Disebabkan oleh pengalaman dan
latihan.
Perubahan
yang terjadi dalam diri manusia itu banyak sekali, baik sifat maupun jenisnya.
Akan tetapi tidak semua perubahan tersebut merupakan hasil dari
belajar, misalnya seseorang yang kakinya bengkok akibat kecelakaan bukan
termasuk perubahan dalam arti belajar. Untuk itu perlu dijelaskan perubahan
yang diharapkan sebagai hasil belajar, yaitu:
1)
Perubahan yang terjadi secara
sadar. Artinya belajar itu dilakukan dalam keadaan sadar dan seseorang akan
merasakan perubahannya, seperti merasa bahwa pengetahuannya bertambah, kebiasaannya
bertambah, dan sebagainya.
2)
Perubahan yang bersifat
fungsional. Artinya perubahan yang terjadi pada individu itu berlangsung
terus-menerus, tidak statis, dan berkembang menuju kesempurnaan.
3)
Perubahan yang bersifat positif
dan aktif, yaitu perubahan yang menjadikan individunya menjadi lebih baik yang
terjadi karena adanya usaha individu tersebut.
4)
Perubahan yang bukan bersifat
sementara, karena perubahan tingkah laku yang terjadi akibat belajar bersifat
menetap dan permanen.
5)
Perubahan yang bertujuan dan
terarah, artinya kegiatan belajar mempunyai tujuan dan senantiasa terarah
kepada tingkah laku yang dikehendaki atau ditetapkan.
6)
Perubahan mencakup seluruh
aspek tingkah laku, artinya perubahan yang didapatkan itu akan berhubungan erat
dengan perubahan yang lain.