proses benchmarking menurut Gregory H. Watson
Sedangkan proses benchmarking menurut Gregory H. Watson
adalah sebagai berikut :
1.
Merencanakan proyek benchmarking, dengan kegiatan terincinya:
· Mengidentifikasi maksud
strategisnya.
· Proses tertentu yang
diukur kinerjanya harus didokumentasikan dan karakterisasi guna menentukan
kemampuan inherennya.
· Memilih dan menetapkan
mitra benchmarking.
2.
Mengumpulkan data yang diperlukan, dengan kegiatan-kegiatan :
· Mengumpulkan data proses
internal.
· Mengidentifikasi mitra
benchmarking yang potensial.
· Meneliti sejumlah
perusahaan untuk mendapatkan perbandingan yang cocok.
· Melakukan riset sekunder.
· Menyeleksi perusdahaan
yang dijadikan tolok ukur perbandingan dan menetepkan syarat kemitraan.
· Mendapatkan kerja sama dan
partisipasi dari mitra-mitra yang dijadikan sasaran.
· Merencanakan pengumpulan
data.
· Menyusun survei akhir atau
pedoman wawancara.
· Melakukan riset primer.
· Memantau kinerja proses
dan menganalisis kesenjangan kinerja.
· Melakukan observasi
langsung di lokasi untuk menjernihkan dan memverifikasi observasi sebelumnya.
· Mewancarai anggota tim
yang telah melakukan kunjungan lokasi untuk mencatat observasi.
· Mensintesiskan
observasi-observasi lokasi ke dalam laporan perjalanan yang terdokumentasi.
3.
Menganalisis data untuk menentukan kesenjangan dan faktor
penentu kinerja, dengan spesifikasi kegiatan sebagai berikut :
· Mengorganisasikan dan
secara grafis menampilkan data untuk mengidentifikasikan
kesenjangan-kesenjangan kinerja.
· Mengukur kinerja dengan
basis pengukuran yang umum.
· Membandingkan kinerja
perusahaan sendiri saat ini dengan kinerja perusahaan yang menjadi tolok ukur
perbandingan.
· Mengidentifikasikan
kesenjangan-kesenjangan kinerja dan menentukan penyebab utamanya.
· Memproyeksikan kinerja
tiga sampai lima tahun mendatang.
· Mengembangkan studi-studi
kasus mengenai praktik-praktik bisnis terbaik.
· Memisahkan fator-faktor
penentu proses yang memiliki korelasi dengan pengembangan proses.
· Mengevaluasi sifat dari
faktor-faktor penentu proses itu untuk menentukan daya terapnya pada budaya
perusahaan sendiri.
4.
Berkembang dengan mengadaptasikan faktor-faktor penentu
· Menyeleksi praktik-praktik
terbaik dan faktor-faktor penentu sebagai bahan pertimbangan.
· Menyusun rencana aksi
formal dan mengimplementasikan rencana.
· Memantau dan melaporkan
kemajuan upaya pengembangan.