Wisata Makam Bung Karno



Deskripsi Wisata Makam Bung Karno
        Makam Bung Karno adalah makam seorang tokoh besar yaitu Presiden Pertama sekaligus Proklamator kemerdekaan RI. Makam ini terletak di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, sekitar 2 km ke utara dari pusat kota. (Anonymous, 2007)
a. Wisata Pendukung antara lain:
1.Makam Presiden RI  Pertama
      Makam Presiden Pertama RI yang sekarang benar-benar terbuka untuk umum. Artinya, setiap orang yang berziarah ke Makam Bung Karno bisa langsung mendekat ke pusara. Kalau ada pembatas, bentuknya hanya pagar kayu setinggi lutut yang dipasang secara keliling, berjarak 2,5 meter dari pusara. Pada jam-jam sepi pengunjung, para peziarah diizinkan untuk memasuki pagar ini.
      Hal itu sangat berbeda dari empat tahun lalu, yaitu bangunan makam yang berbentuk joglo berukuran besar tersebut tertutup rapat oleh dinding kaca. Peziarah hanya bisa melihat batu nisan dari luar kaca penyekat.
      Menurut staf Perpustakaan Proklamator Bung Karno, Budi Kustowo SE, perubahan tata ruang bangunan di makam itu terjadi pada 2001. Saat negeri ini dipimpin oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati sebagai wapresnya, dinding kaca yang membalut bangunan makam itu dibongkar total. Kini pusara Bung Karno yang diapit oleh makam kedua orang tuanya, R Sukemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai, benar-benar terbuka untuk umum. Artinya, setiap peziarah yang datang ke joglo makam tersebut bisa langsung menyentuh batu nisan. (Anonymous 3, 2005).
2.  Perpustakaan
      Perpustakaan ini berdiri setahun lalu, tepatnya diresmikan oleh Presiden Megawati (saat itu) pada tanggal 3 Juli 2004. Bangunannya cukup megah, terdiri atas empat gedung bertingkat yang berjajar dua secara berhadap-hadapan, dipisahkan oleh pelataran dan kolam yang tertata secara memanjang.
Perpustakaan ini selain berisi segala bentuk memorabilia Bung Karno, juga kelak akan dikembangkan sebagai pusat studi terpadu. Beberapa koleksi yang ada saat ini adalah lukisan hidup Bung Karno yang dapat berdetak tepat pada bagian jantungnya, uang Bung Karno yang dapat menggulung sendiri, dan koleksi sumbangan dari Yayasan Idayu.
Setiap pengunjung bisa memasuki perpustakaan ini secara gratis, dan tentu saja akan merasa nyaman. Sebab, bangunan ini didesain secara indah dan full AC.
Budi Kustowo menjelaskan, Gedung Perpustakaan Proklamator ini terdiri atas beberapa bagian. Koleksi khusus berada di Gedung A lantai 1 timur, mengoleksi otobiografi Bung Karno, buku-buku karya Bung Karno, serta buku-buku tentang Bung Karno. Masih di gedung yang sama, terdapat juga kamus, ensiklopedi, indeks, peta, dan lain-lain.
Gedung A lantai 1 barat digunakan untuk tempat koleksi foto, lukisan, dan peninggalan Bung Karno. Lantai 2 untuk mengoleksi buku-buku yang berkaitan dengan karya umum, filsafat, agama, bahasa, ilmu murni, ilmu terapan / teknologi. Sedangkan koleksi buku-buku karangan orang luar negeri tentang Indonesia  bisa dijumpai di Gedung B.
Ruang audio visual di Gedung C, digunakan untuk menikmati koleksi audio dan visual dalam bentuk CD dengan kapasitas 100 orang. Di dalam ruangan ini, operator biasanya memutar pidato Sang Proklamator yang terkenal sebagai orator dengan menggunakan pengeras suara ruangan.
Ruang seminar di Gedung C, untuk seminar talk show, pelatihan singkat, presentasi, dan sebagainya berkapasitas 50 orang.
Satu tempat yang hingga kini belum terbangun, namun sudah masuk dalam rancangan adalah Amphi Theatre. Panggung terbuka di samping perpustakaan ini diproyeksikan sebagai tempat penampilan karya budaya dan kesenian anak bangsa. (Anonymous 1, 2007).
3.      Museum
Museum ini berada dalam satu bangunan dengan perpustakaan. Di museum ini terdapat gambar-gambar dan barang – barang bersejarah peninggalan Bung Karno semasa perjuangan.
Tak Cuma yang realistis, hal–hal yang berbau magis dan mistis terdapat pula di museum ini. Antara lain kopor bersejarah, dan lukisan gambar Bung Karno yang bisa bergetar sendiri.
4.       Bangunan Megah
Sebuah bangunan megah yang berdiri di atas lahan 1,8 hektare, berada di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, dan berada satu kompleks dengan makam Bung Karno itu, dan difungsikan sebagai perpustakaan sekaligus mini museum.
Ramainya pengunjung ini tampaknya tidak lepas dari kenyamanan di dalam ruang makam. Ada mushalla dan bagngunan sebagai tempat peristirahatan. Dinding taman diukir dengan corak sebuah istana kerajaan yang mengalirkan air. Sehingga suasananya enak dipandang dan menyejukkan.
5.      Pedagang-Pedagang Kecil atau Penjual Souvenir
Keluar dari pemakaman, pengunjung disuguhi dengan beragam suvenir yang bernilai artistik dan unik. Mulai dari tas, kaos, baju, dompet, hingga peralatan rumah tangga lainnya yang bergambar Soekarno.
Kehadiran sarana penunjang ini tentu melengkapi ’’keterbukaan’’ makam presiden pertama RI itu, yang sekarang benar-benar terbuka untuk umum. 

Popular posts from this blog

Cara Mengatasi E31 Canon MP258

Cara Mengukur Trimpot

Persamaan Transistor Amplifier