Faktor- Faktor Pendapatan.
Faktor- Faktor Pendapatan.
1. Sektor Informal
Keberadaan
pariwisata dan pedagang kecil sangat
memegang peranan yang penting. Disebut penting terutama dalam perciptaan
kesempatan kerja seperti yang diungkapkan oleh Hidayat (1988) sebgai berikut:
pertama, bahwa sektor ini mempunyai daya serap tenaga kerja, terutama unskilled,
yang relatif besar . kedua, bahwa sektor ini juga memberi
kontribusi terhadap regional kota bahkan
juga pendapatan nasional.
Dari pendapatan
tersebut, dapat dipastikan bahwa keberadaan sektor informal pedagang kecil
mempunyai andil yang cukup berarti dalam memberikan penghasilan bagi masyarakat
berpenghasilan rendah dikota.
Dalam sektor informal
pedagang berkembang dengan pesat, tidak terkecuali tumbuhnya pedangang kecil,
yang secara kuantitatif jumlahnya semakin hari semakian banyak, meskipun
menghadapi era perdagangan modern.
Secara teoritis yang
menjadi akar munculnya sektor informal di perkotaan tidak dapat dilepas dari
model pembangunan W. Rthur Lewis yang sering disebut sebagai teori ”two sector surpus labaur” (Todaro,
1983). Di dalam model tersebut perekonomian dibagi menjadi dua sektor.
Menurut Magdalena (1991 : 45) dalam
Simanjuntak, P. Ciri-ciri sektor informal di Indonesia adalah sebagai berikut:
a)
Kegiatan usaha tidak terorganisir secara baik,
karena usaha timbul tanpa menggunakan fasilitas atau kelembagaan yang tersedia
di sektor informal.
b)
Pada umumnya unit usaha
tidak mempunyai ijin usaha.
c)
Pola kegiatan usaha
tidak teratur dengan baik dalam arti lokasi maupun jam kerja.
d)
Pada umumnya
kebijakan pemerintah untuk membantu golongan ekonomi lemah tidak sampai sektor
ini.
e)
Unit usaha
berganti-ganti dari suatu sub sektor ke sub sektor lain.
f)
Teknologi yang
dipergunakan tradisional.
g)
Modal dan perputaran
usaha relatif kecil, sehingga skala operasinya juga kecil.
h)
Untuk menjalankan
usaha tidak diperlukan pendidikan formal, sebagian besar hanya diperoleh dari
pengalaman sambil bekerja.
i)
Pada umumnya unit
usaha termasuk ”One Man Enterprise” dan kalaupun pekerja biasanya dari
keluarga sendiri
j)
Sumber dana modal
usaha pada umumnya berasal dari tabungan sendiri, atau lembaga keuangan tidak
resmi.
k)
Hasil produksi atau
jasa terutama dikonsumsi berpenghasilan menengah ke bawah.
Adapun ciri-ciri
sektor informal yang diajukan oleh International Labour Organisation (ILO) yaitu
a)
Seluruh aktifitasnya
bersandar pada sumber daya yang tersedia di lingkungan sekitarnya.
b)
Ukuran usaha umumnya
kecil dan aktivitasnya merupakan usaha rumah tangga
c)
Untuk menopang
aktivitas itu digunakan teknologi yang sederhana dan tepat guna serta memiliki
sifat yang padat karya.
d)
Tenaga yang bekerja
di sektor ini terdidik dan terlatih dalam pola yang tidak resmi.
e)
Seluruh aktivitas
dalam sektor ini berada diluar jalur yang diatur oleh pemerintah.
f)
Pasar yang mereka
masuki merupakan persaingan pada tingkat yang sangat tinggi.