Macam-macam Inovasi Pendidikan
Macam-macam Inovasi
Pendidikan
Menurut
penelitian pemerintah yang dilakukan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, ada
empat masalah pokok yang merupakan macam-macam inovasi pendidikan, antara lain:
a. Inovasi/pembaharuan
dalam aspek tujuan pendidikan
Pendidikan Nasional Indonesia cukup lama bergulat
dengan masalah tujuan pendidikan pada umumnya. Mulai dari tujuan yang sangat
ideal yang dirumuskan dizaman revolusi kemerdekaan dan diawal orde baru sampai
kepada tujuan praktis pada GBHN 1978, kita memiliki tujuan umum yang rumusannya
melengkapi dan memadukan cita-cita nasional kita. Sementara itu telah sejak
lama timbul upaya untuk mengembangkan dan menjabarkan tujuan-tujuan yang lebih
khusus. Rumusan tujuan pengajaran secara operasional. Sebenarnya pembaharuan
ini telah dimulai USA sejak
1954, sedangkan di Indonesia
dimulai sejak 1970. Sekarang kita baru mengenalnya di Indonesia, yang dimulai sejak 1970
itu, sebagai penjabaran tujuan intruksional khusu (TIK). Tujuan khusus
operasional tersebut bisa dianggap baik dan tepat kaau memenuhi berbagai hal
sebagai berikut: (1) jelas bagi semua pihak yang berkepentingan sehingga lebih
mudah disepakati dan dapat dinilai, (2) penting, praktis dan dapat dicapai oleh
siswa (3) jelas apa kegunaan tujuan tersebut, dan (4) berpusat pada siswa
sehingga dapat mendorong belajar secara efektif. Nampaknya pembaharuan ini
berlangsung lambat karena pada umumnya guru belum sempat membiasakan diri
menjabarkan TIK. Akan tetapi ia mempunyai tujuan yang jelas dan baik dalam
mengajar.
b. Inovasi/pembaharuan dalam aspek struktur
pendidikan pengajaran
Pembaharuan pada aspek struktur ialah: meliputi cara
penyusunan program sekolah dan kelompok belajar serta ruangan kelas agar
menjadi lebih berfungsi. Perencanaan
pendidikan yang biasanya dilakukan oleh guru ialah membuat persiapan mengajar.
Caranya adalah: dengan memperbaiki pembaharuan proses inovasi pendidikan dalam
bentuk persiapan dan satuan pelajaran atau konten pelajaran. Sedangkan yang
dimaksud dengan perencanaan pendidika dalam arti yang inovatif ialah
perencanaannya dalam ruang lingkup makro. Ruang lingkup yang makro ialah
mengenai pencapaian tujuan pendidikan oleh kelompok dan masyarakat, dan mikro
ialah seputar upaya dan bantuan demi tercapainya tujuan secara individual.
Perencanaan
pendidikan, menurut pandangan
yang banyak dianut didepartemen pendidikan dan kebudayaan ialah suatu rangkaian
kegiatan melihat kemasa depan dalam hal menentukan kebijaksanaan prioriotas dan
biaya pendidikan dengan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yag ada didalam
bidang ekonomi, sosial budaya dan politik untuk pengembangan potensi sistem
pendidikan, negara dan peserta didik yang dilayani oleh sistem tersebut. Maka
sudah jelas dalam pengertian tersebut diatas, bahwa tidak dipakai lagi tipe
perencanaan kuno dan klasik. Sekarang kita menekankan peranan pendidikan dalam
zaman pembangunan demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang maju, pembangunan
sumber daya yang berpotensi dan bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Didalam pelaksanaannya, kebijaksanaan dasar pembangunan pendidikan
digariskan bahwa pembiyayaan dapat diperoleh dari keluarga, masyarakat dan
pemerintah karena pendidikan merupakan tanggung jawab keluarga masyarakatdan
pemerintah. Sumber dari keluarga berupa dana SPP sedangkan sumber dari
masyarakat berupa sumbangan dari perusahaan, dan biaya dari pemerintah berupa
anggaran metode yang dikenal dengan “planning, programming, budgetting, system
perencanaan penyusunan program dan penganggaran (SP 4).
Penggunaan sistem, bisa menjamin tercapainya tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan, karena dilaksanakan berdasarkan pemikiran yang tepat
sehingga para pengambil keputusan memusatkan perhatian demi tercapainya.
c. Inovasi
/pembaharuan dalam aspek materi
atau konten kurikulum dan pengajaran
Pembaharuan
konten materi ialah pembaharuan isi pendidikan yang disajikan. Misalnya ada
unsur mata pelajaran baru yang diperkenalkan atau bentuk baru dari mata
pelajaran lama menjadi perpaduan baru seperti matematika, IPS,IPA dan
lain-lain.
Pendidikan
sosial sudah sangat diperlukan bagisemua manusia. Semua orang menginginkan
kepada semua guru agar dapat berperan serta dalam mencapai tujuan-tujuan
sekolahan, melalui kegiatan belajar mengajar. Maka banyak bagian-bagian dari
materi pelajaran yang diperlukan, dapat dititipkan pada pelajaran lain,
khususnya IPA, IPS, PPKN, pelajaran agama dan membaca. Ilmu pengetahuan sosial tidak dalam kurikulumsebelum tahun
1970-an. Sekarang semua orang tidak mengutamakan pelajaran sejarah,geografi,
sosiologi atau lainnya dan yang kita perlukan ialah hikmah dari ilmu-ilmu
tersebut serta kelanjutannya ditanah air. Oleh karena itu kontennya diambil
dari ilmu social, sedangkan sebagian cara untuk meneliti dan untuk
mengembangkan masih harus dikembangkan sendiri. Ilmu pengetahuan sosial atau
disingkat dengan IPS merupakan salah satu bidang studi. Maka untuk dapat
melakukan kegiatan berfikir ilmiah dengan baik, kita perlu sarana-sarana
tertentu sebagai pendukung , misalnya bahasa, logika,stastik, dan
matematika.
d.
Pembaharuan dalam aspek-aspek pendidikan
dan proses.
Pendidikan
terjadi dalam lingkungan interaksi insani, misalnya antara guru dengan murid.
Sejak lama hal; ini sangat didambakan oleh kalangan dunia pendidikan di Indonesia.
Kesukaran pembaharuan metode berakar pada kenyataan bahwa tidak ada metode yang senantiasa baik
dan efektif, dan juga tidak ada metode yang selalu buruk dan tidak
efektif.
Menyebarluaskan
suatu metode juga sulit, karena belum tentu semua metode cocok untuk digunakan
oleh seorang guru, mengingat kepribadian dan cara mengajar masing-masing guru
berbeda. Akan tetapi pembaharuan metode ceramah masih terlalu dominan
dimana-mana. Padahal belum tentu semua guru cocok dengan metode itu, juga
sangat sedikit sebenarnya guru yang mampu berceramah dengan baik. Berceramah
memang berat karena guru dipaksa menjadi sumber belajar yang terpenting.
Selain macam-macam inovasi pendidikan yang telah
diuraikan diatas, ada juga beberapa hal yang
perlu diingat dalam melaksanakan inovasi pendidikan diantaranya:
- Memulai hal yang sederhana jangan puas terhadap sesuatu yang telah dihasilkan. Sebaiknya ditingkatkan terus menerus sampai pada hal yang lebih besar . hasil tersebut bukan hanya untuk kepentingan sendiri, tetapi lebih dapat menjangkau pada kepentingan masyarakat umum.
- Kalau sudah dapat melaksanakan inovasi jangan lupa diri, apalagi merasa paling berhasil, paling sukses paling berhak. Hendaknya perasaan “paling” supaya dihindari dan diganti dengan rasa penuh syukur.
- Mulailah dari apa yang ada, jangan mengada-ada, apalagi engharapkan sesuatu yang diluar jangkauan. Sebaiknya berakit-rakit kehulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu bersenangn-senang kemudian, jangan muluk-muluk diluar jangkauan.
- Dalam inovasi menuntut adanya suatu keberanian untuk bertindak mengambil langkah. Melakukan inovasi yang penuh resiko. Namun dengan sikap optimisme bahwa kegiatan yang dilakukan itu akan membawa perubahan yang berarti atau membawa hasil.
- Agar inovasi itu merupakan harapan saja, maka inovasi itu harus dilakukan dengan penuh keyakinan percaya diri sendiri, pantaslah Allah berfirman dalam surat yusuf Q.S 12:87 yang artinya: jangan berputus asa dari rahmat allah.
- Inovasi harus berangkat untuk memenuhi kebutuhan, oleh karena itu konsep inovasi harus efektif dan membawa hasil yang maksimal.
- Dalam era globalisasi masyarakat menuntut kualitas, karena kualitas berada diatas kuantitas.
- Penguasaan terhadap komunikasi bahasa mutlak sangat diperlukan pada era globalisasi ini.
- Begitu pula kemampuan era teknologi digital merupakan kebutuhan pada era globalisasi, untuk itulah inovasi dalam pendidikan merupakan suatu keharusan yang tidak dapat ditawar lagi bagi madrasah kedepan.