Usaha-usaha kepemimpinan pendidikan



2.      Usaha-usaha kepemimpinan pendidikan
            Usaha-usaha kepala sekolah sebagai pemimpin atau pengelola pendidikan diklasifikasikan atas bidang manajemen atau pengelolaan, yaitu sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Soekarto Indrafachrudin dkk, sebagai berikut:
1.  Pengelolaan pengajaran
2.  Pengelolaan kepegawaian
3.  Pengelolaan siswa
4.  Pengelolaan gedung dan taman
5.  Pengelolaan keuangan
6.  Pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat(1986:86)
Adapun keterangannya adalah dijelaskan sebagai berikut:
1.   Pengelolaan Pengajaran
Pengelolaan ini merupakan dasar kegiatan dalam melaksanakan tugas pokok, maka memerlukan perencanaan sebaik-sebaiknya. Dalam hal ini pemimpin harus menguasai garis-garis program pengajaran untuk tiap-tiap bidang studi dan tiap-tiap kelas, sehingga dapat merencanakan program pengajaran yang akan dijalankan. Kegiatan pengelolaan pengajaran ini sudah ada pedomannya, dan sekolah dapat mengusahakan pengembangannya.
2.   Pengelolaan kepegawaian
Pengelolaan kepegawaian mencakup didalamnya penerimaan dan penempatan guru-guru atau pegawai sekolah, sebagai tugas pekerjaan guru dan pegawai sekolah, kesejahteraan dan sebainya. Yang dimaksud kesejahteraan bukan hanya kesejahteraan yang bersifat materi atau uang, tetapi juga kesejahteraan yang bersifat rohani dan jasmani yang mendorong para personel sekolah bekerja lebih giat dan bergairah (Ngalim Purwanto, 1990:11).
3.   Pengelolaan Siswa
Usaha-usaha pemimpin pendidikan dalam hubungannya dengan pengelolaan murid adalah sebagaimana telah dikemukakan oleh Soekarto Indrafachrudin, dkksebagai berikut:
“Perencanaan dan penyelanggaraan penerimaan murid baru, pembagian murid atas tingkat-tingkat, kelas-kelas atau kelompok-kelompok(grouping). Perpindahan dan keluar masuknya murid-murid, mengatur penyelenggaraan testing dan kegiatan evaluasi lainnya, mengatur record danmempersiapkan laporan tentang kemajuan mereka, masalah disiplin murid-murid, masalah absensi, dan masalah lainnya”(Dirawat Busra Lamhari, 1986:81).
4.   Pengelolaan gedung dan halaman
Pegelolalaan gedung dan halaman meliputi usaha-usaha perencanaan dan pengadaan, investasi, pengaturan pemakaian, pemeliharaan, rehabilitasi perlengkapan alat material sekolah, keindahan serta kebersihannya serta usaha untuk melengkapinya.
5.   Pengelolaan keuangan
Usaha-usaha dalam pengelolan keuangan diantara usaha-usaha penyediaan, penyelenggaraan , pengaturan dan ketatausahaan keuangan bagi pembiayayaan fasilitas materialdan tenaga-tenaga personil sekolah serta aktivitas-aktivitas pendidikan pengajaran dan kegiatan kegiatan sekolah lainnya.
Dengan demikian pengelolaan keuangan menyangkut urusan keuangan sekolah, uang sarana prasarana sekolah, urusan gaji-gaji guru dan personil sekolah lainnya seperti staf tata usaha, staf penjaga atau pembantu, pembinaan rapat dan sebagainya.
6.   Pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat
Hubungan antara sekolah dengan masyrakat pada hakekatnya adalah merupakan suatu sarana yang cukup mempunyai peran menetukan dalam rangka usaha pengadaan pembinaan pertumbuhan dan pengembangan murid disekolah
Mengingat pendidikan siswa bukan hanya tugas orang tua dan masyarakat. Dalam pelaksanaan tugas, sepantasnya ketiga unsur itu bekerjasama secara selaras. Agar keselarasan itu tercapai, maka kepala sekolah perlu memelihara hubungan dengan pemerintah setempat, dan dengan instansi-instansi dan jawatan-jawatan lain, dan hubungan dengan masyarakat pada umumnya. Hendaknya semua hubungan itu hendaknya hubungan kerjasama yang bersifat pedagogis, sosiologis, dan produktif, yang dapat mendatangkan keuntungan dan perbaikan serta kemajuan bagi kedua belah pihak. Untuk kepala sekolah memiliki peran penting dan menetukan.
Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepala sekolah dalam mengembangkan lembaga pendidikan, harus memperhatikan hubungan sekolah dengan masyrakat. Baik masyarakat umum, maupun masyarakat yang ada di instansi-instansi atau jawatan-jawatan sekitar sekolah lain, dan juga pemerintah setempat. Agar bisa bekerjasama dengan baik untuk lembaga pendidikan.
Sehubungan dengan itu, Hendiyat Soetopo dan Wasti Soemanto mengemukakan sebagai berikut:
1.      Mendayagunakan organisasi orang tua murid dengan guru dan organisasi tertentu demi kesehatan dan kesejahteraan anak didik
2.      Menggunakan organisasi-organisasitersebut untuk membantu personil sekolah dalam menetukan, mengembangkan dan memahami tujuan sekolah
3.      Menerapkan kepemimpinan untuk meningkatkan partisipasi orang tua dalam menyelesaikan problem sekolah dan masyarakat
4.      Mendorong kunjungan orang tua dan menyediakan fasilitas terhadap kunjungan orang tua kesekolah dan kunjungan staf kerumah murid.
5.      Mengembangkan metode pelaporan reguler yang sistematik kepada orang tua tentang perkembangan
6.      Mendayagunakan partisipasi dalam program hubungan sekolah dengan masyarakat
7.      Mendayagunakan orang tua dan warga masyarakat untuk meningkatkan program hubungan sekolah dan masyarakat
8.      Mengadakan studi dan mempraktekkan teknik-teknik latihan guru untuk menghandel public relation
9.      Melihat dengan jelas bagaimana memperbaiki hubungan sekolah dengan masyarakat.(Hendiyat Soetopo dan W.  Soemanto, 1984:30) 
Dengan demikian dapat diambil pengertian bahwa sekolah harus berusaha mengelola dengan baik hungan antara sekolah agar dapat diterbina dalam mengembangkan peserta didik dengan baik.

Popular posts from this blog

Cara Mengatasi E31 Canon MP258

Cara Mengukur Trimpot

Persamaan Transistor Amplifier