Sebab-sebab Munculnya Sektor Informal


Sebab-sebab Munculnya Sektor Informal
Keberadaan sektor informal tentu tidak dapat diabaikan. Bahkan dalam masa sulit beberapa tahun ini sektor informal berfungsi sebagai sarana pengaman. Munculnya sektor informal erat kaitannya dengan arus urbanisasi. Keterbatasan kesempatan kerja di desa menimbulkan masalah tenaga kerja di kota yaitu sebgai akibat arus tenaga kerja dari desa ke kota, baik yang bersifat tetap maupun yang bersifat musiman.
Menurut Tadjuddin Noer Effendi dan Chris Manning (1996),
               ”Sektor informasi ini muncul karena kurang siapnya daya dukung kota terhadap luberan tenaga kerja dari desa, sehingga mengakibatkan jumlah yang menganggur dan yang setengah menganggur akan meningkat. Pertambahan penduduk yang semakin pesat menyebabkan pemerintah tidak mampu memberikan pelayanan kesehatan, perumahan, transportasi maupun fasilitas-fasilitas lain yang memadai. Sehingga permasalahan tersebut akan mendorong mereka untuk menerima pekerjaan apa adanya walaupun dengan penghasilan yang tidak menentu yaitu disektor informal”.

Pada umumnya pekerja di sektor informal menganggap sektor ini sebagai sektor transisi sampai adanya kesempatan untuk bekerja di sektor formal. Karena untuk masuk sektor informal sangatlah mudah dan tidak ada persyaratan ketat. Yang adanya kemauan, siapapun bisa terjun ke sektor informal (Adig Suwandi, 1993).
Sektor informal muncul karena timbulnya masalah kemiskinan perkotaan akibat tidak cukup tersedianya lapangan kerja di perkotaan (M. Zein Nasution, 1987).
Todaro sebagaimana dikutip oleh Tadjuddin Noer Effendi dan Chris Manning (1996) berpendapat bahwa:
            ”Kota-kota di dunia ketiga mengalami apa yang disebut ”Urbanisasi berlebih” (Over Urbanisation), suatu keadaan dimana kota-kota tidak menyediakan fasilitas pelayanan pokok dan kesempatan kerja yang memadai kepada sebagian penduduk. Keadaan ini terjadi karena adanya urban bias, yakni kebijakan yang lebih mengutamakan pengembangan perkotaan sehingga penduduk luar kota banyak yang terangsang untuk mencari nafkah ke kota, sedangkan pemerintah kota sudah tidak mampu menambah fasilitas perkotaan”

Jenis pedagang lain yang banyak jumlahnya adalah penjaja yang terdiri dari pedagang yang menjual barang dagangannya dengan menggunakan gerobak, dorongan, pikulan, dan lain sebagainya.

Popular posts from this blog

Cara Mengatasi E31 Canon MP258

Cara Mengukur Trimpot

Persamaan Transistor Amplifier