Faktor Pendukung dan Penghambat Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Melakukan Inovasi Manajemen Pendidikan
Faktor Pendukung dan Penghambat Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Melakukan Inovasi Manajemen Pendidikan
Pembaharuan dibidang pendidikan dirintais sejak pelita I
dan akan diteruskan pembaharuan tersebut dengan mengadakan penyempurnaan sesuai
dengan pengalaman yang ada dan kebutuhan- kebutuhan berdasrkan informasi baru
berdasrkan informasi yang dapat diandalkan.(Soerya Pranoto, 1976:83)
Dengan demikian pembaharuan dibidang pendidikan, akan
terus berjalan sesuai dengan kodisi dan kebutuhan yang mempengaruhinya. Hal
tersebut dimaksudkan untuk lebih menyempurnakan apa yang telah dilakukan
sebelumnya agar pelaksanaan pendidikan lebih efektif dan efisien.
Dari pernyataan diatas, madrasah sebagai salah satu
lembaga pendidikan islam akan terus mengalami pembaharuan-pembaharuan dalam
sistem pendidikannya. Adapu yang menjadi faktor pendukung inovasi atau
pembaharuan sistem pendidikan di madrasah adalah sebagai berikut:
a.
Pandangan terhadap pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosial yang bertujuan mengembangkan
potensi hidup manusia, baik yang bersifat
individual maupun sosial. Sebagaimana kehidupan pendidikan akan selalu
mengalami perubahan dan perkembangan untuk kepentingan pembangunan negara, juga
mengalami pergeseran dalam rangka peningkatan kualitas yang sesuai dengan
irama, waktu keadaan dan kondisi yang ada. Perubahan dan perkembangan
pendidikan tersebut sejalan dengan kemajuan manusia itu sendiri. Dengan
demikian tidak salah kalau pandangan dan harapan orang terhadap pendidikan
masalalu itu berlainan. Sebab ia berubah untuk memenuhi tuntutan zaman.
b. Pertambahan dan pertumbuhan penduduk
Pertambahan dan pertumbuhan penduduk yang
begitu pesat pada dewasa ini ternyata juga memberi akibat yang kuat terhadap
bidang pendidikan yang berkaitan erat dengan meledaknya jumlah anak usia
sekolah. Masalah-masalh pendidikan yang kita hadapi dapat dibedakan sebagai
masalah ketidaksesuaian terhadap masalah efisiensi serta efektifitas
pelaksanaan pendidikan. Hal ini sebagaimana yang diilustrasikan oleh Cece
Wijaya bahwa bertambahnya penduduk yang cepat dan sekaligusbertambahnya
keinginan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang secara komulatif,
menuntu tersedianya sarana pendidikan yang memadai (Cece Wijaya, 1991:9).
Untuk mengatasi hal tersebut lembaga
pendidikan harus mengadakan pembaharuan kesegala aspek kehidupan secara
menyeluruh agar lembaga pendidikan mampu mengeluarkan out put yang mampu
menjawab tantangan zaman.
c. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang
dengan pesat seirama dengan perkembangan zaman dan hal ini juga sangat
berpengaruh pada kehidupan masyarakat termasuk juga pada dunia pendidikan.
Apalagi dewasa ini masyarakatIndonesia
berada pada masa transisi, yaitu pada masa garis menuju masyarakat industrial
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang modern, meghendaki
dasar-dasar pendidikan yang kokoh dan penguasaan kemampuan terus menerus. Maka
dengan demikian menuntut adanya pendidikan yang lebih lama seperti dengan
konsep pendidikan seumur hidup.
Untuk itu maka usaha yang dilakukan dalam
menghadapi hal tersebut adalah dengan mengajar siswa, bagaimana belajar dan
memecahkan masalah dalam kehidupan mereka disamping juga memasukkan penemuan
dan teori-teori kedalam kehidupan kurikulum sekolah.(Vebrianto, 1989:100)
d. Tuntutan adanya pendidikan yang relevan
Pendidikan disekolah dalam prakteknya belum
dapat memenuhi harapan masyaraka, tetapi hal ini dapat dimaklumi karena
keterbatasan sekolah sehingga banyak hal-hal yang terjadi dimasyarakat tidak
ada dalam pendidikan sekolah. Dengan demikian perlu adanya institusi latihan
sebagai jembatan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja dimasyarakat.
Pada dasarnya masyarakat menuntut adnya
pendidikan ysng relevan, sesuai dengan kebutuhan dan kedudukan sekolah yang
berfungsi sebagaimana dirumuskan sebagai berikut:
Secara luas sekolah sebagai institusi
pendidikan mempunyai lima
fungsi penting yaitu:
1. Melakukan trnmisi kebudayaan
2. Melakukan pembentukan pribadi muslim
3. Menjalin integrasi sosial masyarakat
4. Melakukan inovasi sosial
5. Melakukan praseleksi dan praalokasi tenaga
kerja serta mengajarkan kepada murid berbagai peranan sosial(Vebrianto
1989:100)
Keterangan diatas adalah merupakan salah
satu tantangan dari luar, sedangkan yang datang dari sistem pendidikan itu
sendiri adalah seperti pengelolaan pendidikan yang belum mantap dan belum peka
terhadap perubahan dan tuntutan keadaan, baik masa kini maupun masa yang akan dating.
e. Dari hal tersebut akan membawa beban yang
berat bagi dunia pendidikan yang ada, sehingga masih selalu membutuhkan
pembenahan dan pembaharuan secara kontinyu untuk mendapatkan hasil pendidikan
yang mumpuni, yang sesuai dengan UUD 1945, yang bertujuan untyuk
mensejahterakan seluruh masyarakat Indonesia baik lahir maupun batin.
f.
Madrasah
menjadi lembaga pendidikan Islam bertujuan untuk mencetak kader-kader bangsa,
pakar dan sekaligus sebagai generasi penerus, yang saat ini dihadapkan pada
proses sosial yang baru. Perubahan dan perputaran zaman ditopang dengan laju
ilmu pengetahuan dan teknologi yang mutakhir. Maka akan membawa perubahan pada
kehidupan sosial manusia. Dengan adanya perubahan kehidupan manusia maka
menuntut adanya madrasah untuk berusaha semaksimal mungkin untuk menyesuaikan
diri dengan keadaan tersebut, dengan jalan mengadakan pembaharuan yang dianggap
perlu. Disamping sebagai pedoman hidup ummat manusia, Al-Qur’an juga
mengisyaratkan akan hal tersebut sebagaimana terdapat dalam QS. 15:11 Artinya: “Sesungguhnya
Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang
ada pada diri mereka sendiri.”
Selain
faktor-faktor diatas ada juga beberapa faktor pendukung yang perlu diperhatikan dalam inovasi atau pembaharuanpendidikan
dan pengajaran, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Guru
Guru adalah orang yang sangat berpengaruh
dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu harus betul-betul membawa
siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai. Guru harus mampu mempengaruhi
siswanya, guru juga harus berpandangan luas serta harus memiliki kewibawaan.
Kewibawaan adalah sesuatu yang penting untuk
dimiliki oleh seorang guru karena dengan hal itu dapat mempunyai pengaruh,
kekuatan yang berarti pada siswa.
Pengetahuan, teknik mengajar juga pengalaman-pengalaman tidaklah cukup
untuk mempengaruhi seseorang ini adalah misteri dalam mengajar, dan sama dengan
misteri yang terdapat didalam proses penyembuhan. Dari uraian diatas dapat
dikemukakan bahwa untuk mengadakan pembaharuan dalam pendidikan kita harus
meningkatkan profesionalisme guru.
2. Siswa
Siswa merupakan obyek utama dalam proses
belajar mengajar. Siswa belajar dari pengalaman mereka, dan kualitas
pendidikannya bergantung pada pengalamannya, kualitas pengalamannya,
sikap-sikap termasuk sikap-sikapnya pada pendidikan adalah dipengaruhi oleh
orang yang dikaguminya.
Dalam hal murid-murid tidak berbeda dengan
manusia lain karena dalam kenyataannya pengalaman murid diluar program akademis
dalam rangka pengaruh pendidikan dan intelektual yang dipelajarinya pada
kurikulum reguler. Oleh karena itu dalam mengadakan pembaharuan pendidikan kita
harus memperhatikannya dari segi murid adalah merupakan obyek yang akan
diarahkan.
3. Fasilitas
Proses belajar akan berjalan lancar apabila
ditunjang oleh sarana dan prasarana yang lengkap. Pada tahun 20-an proses
belajar mengajar berbeda dengan sistem sekarang, yang sudah banyak menggunakan
alat modern untuk melangsungkan proses belajar mengajar.
Oleh karena itu masalah fasilitas merupakan
masalah yang sangat penting dalam pendidikan, maka dalam pembaharuan pendidikan
kita harus bersama-sama memperbarui baik segi fisik sekolahan meliputi gedung
dan saranalainnya maupun pada masalah dominan yaitu alat peraga (sebagai salah
satu alat untuk menjelaskan dalam menyampaikan materi pendidikan)
4. Program/tujuan/rencana
Dalam proses belajar mengajar harus
mempunyai tujuan yang jelas. Dan harus teliti tujan dari pendidikan nasional,
dan apa tujuan institusionalnya, kurikulernya sampai pada tujuan yang
spesifik(TIK)
Dalam pembaharuan pendidikan tidak akan
berhasil kalau mengesampingkan masalh tujuan. Sebaliknya dengan memperjelas
tujuan akan lebih mudah untuk mencapai apa yang diharapkan.
5. Kurikulum
Kurikulum dalam arti yang luas adalah semua
program dan kehidupan dalam sekolah. Kurikulum sekolah dapat dipandang sebagai
bagian kehidupan. Oleh karena itu kurikulum sangat berpengaruh sekali pada maju
mundurnya pendidikan. Kurikulum sifatnya tidak statis akan tetapi dinamis yakni
senantiasa dipengaruhi oleh berbagai perubahan-perubahan dalam pendidikan yang
mendasarinya.
Apalagi kita mengadakan pembaharuan dalam
pendidikan, kita harus memperhatikan kurikulum yang sudah dirumuskan. Kalau
pendidikan diperbarui maka secara otomatis kurikulumnya pun harus berubah. Kita
tidak bisa mengadakan pembaharuan tanpa adanya perubahan pada kurikulum (Vebrianto,
1989:29).
Next page . . .
Next page . . .