Konversi Citra Analog ke Citra Digital
Konversi
Citra Analog ke Citra Digital
Citra
digital tidak selalu merupakan hasil langsung data rekaman suatu sistem.
Kadang-kadang hasil rekaman data bersifat kontinu seperti gambar pada monitor
televisi, foto sinar-x dan lain sebagainya. Dengan demikian untuk mendapatkan
suatu citra digital diperlukan suatu proses konversi, sehingga citra tersebut
selanjutnya dapat diproses dengan komputer.
Untuk mengubah citra bersifat kontinu menjadi citra digital diperlukan proses pembentukan kisi-kisi arah horizontal dan vertikal, sehingga diperoleh gambar dalam bentuk array dua dimensi. Proses tersebut dikenal sebagai proses digitasi atau sampling. Pada digitasi atau sampling dilakukan pembagian gambar kepada bagian kecil supaya dapat mewakili kandungan gambar. Pembagian dilakukan kepada segiempat kecil ( grid ) yang dipanggil pixel ( picture element or pixel ). Setiap pixel adalah sample gambar asal yang diambil dari domain ruang ( spatial domain ).
Proses
yang diperlukan selanjutnya adalah proses kuantisasi. Dalam proses ini tingkat
keabuan setiap pixel dinyatakan dengan suatu harga integer. Batas-batas harga
integer atau besarnya daerah tingkat keabuan yang digunakan untuk menyatakan
tingkat keabuan pixel akan menentukan resolusi kecerahan dari gambar yang
diperoleh. Kalau digunakan 3 bit untuk menyimpan harga integer tersebut, maka
akan diperoleh sebanyak 8 tingkat keabuan. Makin besar tingkat keabuan yang
digunakan makin baik gambar yang akan diperoleh karena kontinuitas dari
tingkat keabuan akan semakin tinggi sehingga
mendekati citra aslinya.