Konjungsi (And), Disjungsi (Or) & Implikasi (If … then)



Konjungsi (And)
            Konjungsi dari dua proposisi p dan q hanya akan bernilai benar apabila kedua proposisi p dan q bernilai benar. Contoh,
p          : garis k sejajar dengan l.
q          : garis m melalui titik C.
p Ù q    : garis k sejajar dengan l dan m melalui titik C.
Proposisi “garis k sejajar dengan l dan m melalui titik C” hanya akan bernilai benar apabila proposisi “garis k sejajar dengan l” dan “garis m melalui titik C” bernilai benar.
Dalam kalkulus proposisi, operasi konjungsi dilambangkan dengan simbol Ù. Konjungsi dari dua proposisi p dan q dapat dinyatakan dengan p Ù q. Tabel kebenaran dari operasi konjungsi dapat dinyatakan sebagai berikut,
Tabel 2.3 Tabel kebenaran operasi konjungsi
p
q
p Ù q
B
B
B
B
S
S
S
B
S
S
S
S

Keterangan :
p, q      : proposisi.
p Ù q    : konjungsi dari proposisi p dan q.
B         : nilai kebenaran benar (true).
S          : nilai kebenaran salah (false).

  Disjungsi (Or)
            Disjungsi dari dua proposisi p dan q akan bernilai benar apabila sekurang – kurangnya satu dari kedua proposisi p dan q bernilai benar. Contoh,
p          : saya terlambat bangun.
q          : jam dinding jalanya terlalu cepat.
p Ú q    : saya terlambat bangun atau jam dinding jalannya terlalu cepat.
            Dalam kalkulus proposisi, operasi disjungsi dilambangkan dengan simbol Ú. Disjungsi dari proposisi p dan q dapat dinyatakan dengan p Ú q. Tabel kebenaran dari operasi disjungsi dapat dinyatakan sebagai berikut,
Tabel 2.4 Tabel kebenaran operasi disjungsi
p
q
p Ú q
B
B
B
B
S
B
S
B
B
S
S
S

Keterangan :
p, q      : proposisi.
p Ú q    : disjungsi dari proposisi p dan q.
B         : nilai kebenaran benar (true).
S          : nilai kebenaran salah (false).

  Implikasi (If … then)
            Dalam suatu implikasi p ® q (jika p maka q), p disebut sebagai perandaian dan q disebut sebagai kesimpulan. Contoh,
p          : Amat berumur 20 tahun atau lebih.
q          : Amat berhak memilih.
p ® q  : Jika umur Amat 20 tahun atau lebih maka si Amat berhak memilih.
Kalimat bagian ‘jika’ tidak harus mendahului kalimat bagian ‘maka’, kalimat ‘jika’ boleh diletakkan di belakang, tetapi tetap merupakan suatu pengandaian. Contohnya, “Si Amat berhak memilih jika umurnya 20 tahun atau lebih”. Kata ‘jika’ boleh diganti dengan kata – kata lain yang penting menunjukkan pengandaian. Pernyataan – pernyataan yang bersifat umum sering tidak mengandung suatu anak kalimat yang didahului ‘jika’. Contoh,
1.      Intan adalah keras.
2.      Penduduk yang baik mematuhi hukum.
Kalimat / pernyataan ini akan sama artinya bila diubah menjadi,
1.      Jika bahan ini intan maka bahan ini keras.
2.      Jika orang ini penduduk yang baik maka ia akan mematuhi hukum.
            Dalam kalkulus proposisi, operasi implikasi dilambangkan dengan simbol ®. Implikasi dari proposisi p dan q dapat dinyatakan dengan p ® q. Implikasi dari proposisi p dan q hanya akan bernilai salah apabila proposisi p bernilai benar dan proposisi q bernilai salah. Contoh,
p          : a > b
q          : a . c > b . c
p ® q  : jika a > b maka a . c > b . c
Proposisi “jika a > b maka a . c > b . c” akan bernilai salah apabila proposisi “a . c > b . c” bernilai salah dan proposisi “a > b” bernilai benar.

Tabel kebenaran dari operasi implikasi dapat dinyatakan sebagai berikut,
Tabel 2.5 Tabel kebenaran operasi implikasi
p
q
p ® q
B
B
B
B
S
S
S
B
B
S
S
B

Keterangan :
p, q      : proposisi.
p ® q : implikasi dari proposisi p dan q.
B         : nilai kebenaran benar (true).
S          : nilai kebenaran salah (false).

Popular posts from this blog

Cara Mengukur Trimpot

Bagian-bagian Laptop Assus

Cara Mengatasi E31 Canon MP258