Ciri-Ciri Mutu Pendidikan
Ciri-Ciri Mutu Pendidikan
Era globalisasi merupakan era
persaingan mutu. Oleh karena itu lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar
sampai tingkat tinggi harus memperhatikan mutu pendidikan. Lembaga pendidikan
berperan dalam kegiatan jasa pendidikan maupun pengembangan sumber daya manusia
harus memiliki keunggulan-keunggulan yang diperioritaskan dalam lembaga
pendidikan tersebut.
Transformasi menuju sekolah bermutu
diawali dengan mengadopsi dedikasi bersama terhadap mutu oleh dewan madrasah,
administrator, staff, siswa, guru, dan komunitas. Proses diawali dengan
mengembangkan visi dan misi mutu untuk wilayah dan setiap madrasah serta
departemen dalam wilayah tersebut
Visi mutu difokuskan pada lima hal
yaitu:
a.
Pemenuhan kebutuhan konsumen
Dalam sebuah madrasah yang bermutu, setiap orang menjadi
kostumer dan sebagai pemasok sekaligus. Secara khusus kustumer madrasah adalah
siswa dan keluarganya, merekalah yang akan memetik manfaat dari hasil proses
sebuah lembaga pendidikan (madrasah). Sedangkan dalam kajian umum kostumer
madrasah itu ada dua, yaitu kostumer internal meliputi orang tua, siswa, guru,
administrator, staff dan dewan madrasah yang berada dalam system pendidikan.
Dan kontumer eksternal yaitu, masyarakat, perusahaan, keluarga, militer, dan
perguruan tinggi yang berada di luar organisasi namun memanfaatkan out put dari
proses pendidikan
b.
Keterlibatan total komunitas
dalam program
Setiap orang juga harus terlibat dan berpartisipasi
dalam rangka menuju kearah transformasi mutu. Mutu bukan hanya tanggung jawab
dewan madrasah atau pengawas, akan tetapi merupakan tanggung jawab semua pihak
c.
Pengukuran nilai tambah
pendidikan
Pengukuran ini justru yang seringkali gagal dilakukan dimadrasah.
Secara tradisional ukuran mutu atas madrasah adalah prestasi siswa, dan ukuran
dasarnya adalah ujian. Bilamana hasil ujian bertambah baik, maka mutu
pendidikan pun membaik
d.
Memandang pendidikan sebagai
suatu sistem
Pendidikan mesti dipangan sebagai suatu sistem, ini
merupakan konsep yang amat sulit dipahami oleh para professional pendidikan.
Hanya dengan memandang pendidikan sebagai sebuah sistem maka para professor
pendidikan dapat mengeliminasi pemborosan dari pendidikan dan dapat memperbaiki
mutu setiap proses pendidikan
e.
Perbaikan berkelanjutan dengan
selalu berupaya keras membuat output pendidikan menjadi lebih baik.
Mutu adalah segala
sesuatu yang dapat diperbaiki. Menurut filosofi Manajemen lama “kalau belum
rusak jangan diperbaiki”. Mutu didasarkan pada konsep bahwa setiap proses dapat
diperbaiki dan tidak ada proses yang sempurna. Menurut filosofi Manajemen yang
baru “bila tidak rusak perbaikilah, karena bila tidak dilakukan anda maka orang
lain yang akan melakukan”. Inilah konsep perbaikan berkelanjutan.