Sistem Pakar
Sistem Pakar
Sistem pakar (expert system) merupakan cabang dari AI
dan juga merupakan bidang ilmu yang muncul seiring perkembangan ilmu komputer
saat ini. Sistem ini adalah sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru
kemampuan sorang pakar (Giarratano dan Riley, 1994). Sistem ini bekerja untuk
mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang menggabungkan dasar pengetahuan
(knowledge base) dengan sistem
inferensi untuk menggantikan fungsi seorang pakar dalam menyelesaikan suatu
masalah.
Sistem pakar
sebagai kecerdasan buatan, menggabugkan pengetahuan dan fakta-fakta serta
teknik penelusuran untuk memecahkan permasalahan yang secara normal memerlukan
keahlian dari seorang pakar. Tujuan utama pengembangan sistem pakar adalah
mensubstitusikan pengetahuan dan pengalaman pakar di berbagai bidang, seperti
bidang pertanian, kelautan, bisnis, pendidikan, ilmu pengetahuan, telekomunikasi,
geologi dan meteorologi, kesehatan dan pengobatan, komunikasi dan transportasi.
Sistem pakar akan
menjadi layaknya soerang pakar di dalam bidang tertentu sesuai dengan kebutuhan
manusia. Sistem pakar juga merupakan perkembangan dunia teknologi muktahir,
yang membuat manusia / pengguna mendapatkan informasi dan panduan pada saat
yang diperlukan, selain juga dapat menghemat biaya.
Tujuan dari sistem
ini adalah mentransfer kepakaran yang dimiliki seoarang pakar ke dalam
komputer, dan kemudian kepada orang lain (non-expert).
Aktivitas yang dilakukan untuk memindahkan kepakaran adalah:
- Knowledge Acquisition (dari pakar atau sumber lainnya)
- Knowledge Representation (ke dalam komputer)
- Knowledge Inferencing
- Knowledge Transfering
Kemajuan teknologi komputer akhir-akhir ini telah banyak
memberi pengaruh tersendiri bagi perkembangan beberapa bidang, di antaranya
pertanian, ekonomi, pemerintahan, kesehatan dan pengobatan serta bidang-bidang
lainnya. Pengaruhnya dapat dilihat dalam bentuk peralatan maupun sistem. Dua
contoh sistem yang telah ada dalam bidang pertanian untuk kesesuaian lahan,
yaitu EXGIS (An Integrated Expert
Geographical Information System for Soil suitability and Soil Evaluation).
Sebagaimana diketahui, kebanyakan usaha ini telah dimulai dan dijalankan sejak lima dekade yang lalu.
Sistem pakar
sebagai paket perangkat lunak atau paket program komputer yang ditujukan
sebagai penyedia nasihat dan sarana bantu dalam memecahkan masalah di
bidang-bidang spesialisasi tertentu seperti sains, perekayasaan, matematika,
kedokteran, pendidikan dan sebagainya. Sistem pakar merupakan subset dari AI.
Ada beberapa keunggulan sistem pakar, di
antaranya adalah kemampuan berikut:
- Menghimpun data dalam jumlah yang sangat besar.
- Menyimpan data tesebut untuk jangka waktu yang panjang dalam suatu bentuk tertentu.
- Mengerjakan perhitungan secara cepat dan tepat serta tanpa jemu mencari kembali data yang tersimpan dengan kecepatan tinggi.
Selanjutnya, ada banyak keuntungan menggunakan sistem pakar, di
antaranya adalah:
- Mempermudah pencarian pengetahuan dan nasihan yang diperlukan.
- Meningkatkan output dan produktivitas.
- Menyimpan kemampuan dan keahlian pakar.
- Meningkatkan penyelesaian masalah, meneruskan panduan pakar, penerangan, sistem pakar khas.
- Meningkatkan realibilitas.
- Memberikan respons (jawaban) yang cepat.
- Merupakan panduan yang cerdas (intelligence).
- Dapat bekerja dengan informasi yang kurang lengkap dan mengandung ketidakpastian.
- Intelligence database (basis data cerdas), bahwa sistem pakar dapat digunakan untuk mengakses basis data dengan cara cerdas (Kerschberg dan Schur, 1988).
Selain keuntungan-keuntungan, seperti halnya sistem lainnya, sistem
pakar juga memliki kelemahan-kelamahan, di antaranya adalah:
- Masalah dalam mendapatkan pengetahuan dimana pengetahuan tidak selalu diperoleh dengan mudah karena kadang kala pakar dari masalah yang kita buat tidak ada, dan kalaupun ada, kadang-kadang pendekatan yang dimiliki oleh pakar berbeda-beda.
- Membuat suatu sistem pakar yang benar-benar berkualitas tinggi sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar dalam pengembangan dan pemeliharaannya.
- Boleh jadi sistem tidak dapat membuat keputusan.