Menentukan tipe-tipe file
Menentukan tipe-tipe file
Basis data dibentuk dari suatu kumpulan file. File dalam pemrosesan
transaksi dapat digolongkan sebagai berikut :
a. File induk
File induk merupakan file yang terpenting pada suatu sistem. Sebuah file
induk merupakan file yang digunakan untuk menyelesaikan tugas pokok
tertentu dan dipelihara secara teratur. Contoh : Sistem Universitas
memerlukan file induk tentang data mahasiswa, data dosen, disamping data
lainnya. Jenis informasi pada file cenderung tetap, tetapi isi informasinya
sering berubah. File induk selalu diperbaharui dengan menggunakan file
transakasi.
b. File transaksi
File transaksi berisi informasi yang digunakan untuk memperbaharui file
induk. Contoh : data nilai mahasiswa akan membentuk file transaksi, data
inilah yang akan digunakan untuk memperbaharui record pada file induk
c. File Data Transaksi
Pada umumnya file diperbaharui apabila ada kejadian. Informasi tentang
mahasiswa baru dimasukkan melalui terminal. Jika file hilang/rusak dan tidak
ada rekaman lain, maka akan sulit untuk membuat data kembali dengan tepat.
Maka penyelesaiannya adalah apabila terjadi transaksi langsung dicatat pada
file data transaksi sebagai cadangan, dan dapat disimpan pada piringan (disc)
atau pita.
d. File Kesalahan
Selama file transaksi diproses untuk menunjang file induk, mungkin
ditemukan kesalahan pada rekaman transaksi yang lolos dari proses
sebelumnya. Menghentikan program setiap kali terjadi kesalahan dan
membetulkan kesalahan diniliai tidak menguntungkan sehingga setiap
kesalahan direkam pada file kesalahan. Kesalahan tersebut kemudian diperiksa
untuk dikoreksi atau diprogram.
e. File Laporan
Waktu yang tersedia untuk sebuah pencetak sangat terbatas sehingga operasi
multiproses sangat mungkin terjadi pemrosesan 2/3 kegiatan sekaligus yang
sama-sama membutuhkan proses pencetakan. Jika hanya tersedia 1 printer
maka hanya bisa dikerjakan satu kegiatan. Dua kegiatan lain akan ditahan dan
disimpan sebahai file cetakan. File demikian disebut file laporan, bila hasil
keluarannya berupa laporan-laporan tertentu. Jika printer sudah kosong file
laporan tersebut akan dicetak.
f. File Sementara
Suatu file sementara penyimpanannya dapat disimpan sementara dalam
sebuah pita atau piringan (disc) untuk disiapkan melakukan proses peralihan.
g. File Penunjang
File penunjang merupakan kutipan sebuah file induk dan kadang-kadang
kutipan sebuah file transaksi. Frekuensi penggunakan file penunjang
tergantung pada frekuensi perubahan isi file dan benyaknya rekaman transaksi
yang dgunakan untuk pembaharuan file. File penunjang digunakan untuk
membuat kembali file induk yang mengalami kerusakan.
h. File Sejarah (History)
Seringkali suatu sistem memelihara informasi untuk periode waktu tertentu.
Misal untuk menghasilkan laporan statistik yang lebih dari satu tahun,
sehingga beberapa informasi harus dikumpulkan pada file sejarah. Contoh :
data mahasiswa yang sudah lulus tidak perlu disimpan pada file sekarang,
namun dapat dipindahkan ke file sejarah karena akan jarang diproses.
i. File Pustaka
File yang digunakan untuk menyimpan program-program.
j. File Kerja
File ini berisi record-record yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat
dibuat sebuah program dan dipakain oleh program lain sebagai masukan.
Biasanya file ini dibuat pada waktu proses pemilahan (sortir).
k. File Program
File ini berisi perintah-perintah untuk memproses data. Perintah ditulis dalam
bahasa pemrograman.
Basis data dibentuk dari suatu kumpulan file. File dalam pemrosesan
transaksi dapat digolongkan sebagai berikut :
a. File induk
File induk merupakan file yang terpenting pada suatu sistem. Sebuah file
induk merupakan file yang digunakan untuk menyelesaikan tugas pokok
tertentu dan dipelihara secara teratur. Contoh : Sistem Universitas
memerlukan file induk tentang data mahasiswa, data dosen, disamping data
lainnya. Jenis informasi pada file cenderung tetap, tetapi isi informasinya
sering berubah. File induk selalu diperbaharui dengan menggunakan file
transakasi.
b. File transaksi
File transaksi berisi informasi yang digunakan untuk memperbaharui file
induk. Contoh : data nilai mahasiswa akan membentuk file transaksi, data
inilah yang akan digunakan untuk memperbaharui record pada file induk
c. File Data Transaksi
Pada umumnya file diperbaharui apabila ada kejadian. Informasi tentang
mahasiswa baru dimasukkan melalui terminal. Jika file hilang/rusak dan tidak
ada rekaman lain, maka akan sulit untuk membuat data kembali dengan tepat.
Maka penyelesaiannya adalah apabila terjadi transaksi langsung dicatat pada
file data transaksi sebagai cadangan, dan dapat disimpan pada piringan (disc)
atau pita.
d. File Kesalahan
Selama file transaksi diproses untuk menunjang file induk, mungkin
ditemukan kesalahan pada rekaman transaksi yang lolos dari proses
sebelumnya. Menghentikan program setiap kali terjadi kesalahan dan
membetulkan kesalahan diniliai tidak menguntungkan sehingga setiap
kesalahan direkam pada file kesalahan. Kesalahan tersebut kemudian diperiksa
untuk dikoreksi atau diprogram.
e. File Laporan
Waktu yang tersedia untuk sebuah pencetak sangat terbatas sehingga operasi
multiproses sangat mungkin terjadi pemrosesan 2/3 kegiatan sekaligus yang
sama-sama membutuhkan proses pencetakan. Jika hanya tersedia 1 printer
maka hanya bisa dikerjakan satu kegiatan. Dua kegiatan lain akan ditahan dan
disimpan sebahai file cetakan. File demikian disebut file laporan, bila hasil
keluarannya berupa laporan-laporan tertentu. Jika printer sudah kosong file
laporan tersebut akan dicetak.
f. File Sementara
Suatu file sementara penyimpanannya dapat disimpan sementara dalam
sebuah pita atau piringan (disc) untuk disiapkan melakukan proses peralihan.
g. File Penunjang
File penunjang merupakan kutipan sebuah file induk dan kadang-kadang
kutipan sebuah file transaksi. Frekuensi penggunakan file penunjang
tergantung pada frekuensi perubahan isi file dan benyaknya rekaman transaksi
yang dgunakan untuk pembaharuan file. File penunjang digunakan untuk
membuat kembali file induk yang mengalami kerusakan.
h. File Sejarah (History)
Seringkali suatu sistem memelihara informasi untuk periode waktu tertentu.
Misal untuk menghasilkan laporan statistik yang lebih dari satu tahun,
sehingga beberapa informasi harus dikumpulkan pada file sejarah. Contoh :
data mahasiswa yang sudah lulus tidak perlu disimpan pada file sekarang,
namun dapat dipindahkan ke file sejarah karena akan jarang diproses.
i. File Pustaka
File yang digunakan untuk menyimpan program-program.
j. File Kerja
File ini berisi record-record yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat
dibuat sebuah program dan dipakain oleh program lain sebagai masukan.
Biasanya file ini dibuat pada waktu proses pemilahan (sortir).
k. File Program
File ini berisi perintah-perintah untuk memproses data. Perintah ditulis dalam
bahasa pemrograman.