Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
Dalam pembelajaran terdapat
tiga komponen utama yang saling berpengaruh dalam proses pembelajaran
pendidikan agama Islam. Ketiga komponen tersebut diungkapkan oleh Muhaimin
(2002: 146-148) sebagai berikut:
1) Kondisi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Kondisi pembelajaran pendidikan agama
Islam adalah “faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan metode dalam
meningkatkan hasil pembelajaran pendidikan agama Islam. Faktor kondisi ini
berinteraksi dengan pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode pembelajaran
pendidikan agama Islam.” (Muhaimin, 2002: 146)
Kondisi
pembelajaran pendidikan agama Islam adalah semua factor yang mempengaruhi
penggunaan metode pengajaran pendidikan agama Islam. Oleh karena itu, perhatian
kita adalah berusaha mengidentifikasi dan mendiskripsikan faktor-faktor yang
termasuk kondisi pembelajaran, diantaranya adalah:
a) Tujuan dan karakteristik bidang studi pendidikan
agama Islam.
b) Kendala dan karakteristik bidang studi pendidikan
agama Islam.
c) Karakteristik peserta didik. (Muhaimin, 2002: 150)
Muhaimin
(2002: 150) lebih lanjut mengemukakan bahwa “tujuan pembelajaran pendidikan
agama Islam adalah pernyataan tentang hasil pembelajaran pendidikan agama Islam
atas apa yang diharapkan. Tujuan pembelajaran ini bersifat umum, bisa dalam
kontinum umum-khusus dan bisa bersifat khusus.” Tujuan pendidikan agama Islam
yang bersifat umum tercermin dalam GBPP (1994), bahwa pendidikan agama Islam
bertujuan “meningkatkan keimanan, pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
terhadap agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa
kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara serta untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi.”
Adapun yang dimaksud dengan karakteristik bidang studi
pendidikan agama Islam adalah “aspek-aspek suatu bidang studi yang terbangun
dalam struktur isi dan konstruk / tipe isi bidang studi pendidikan agama Islam
berupa fakta, konsep, dalil / hukum, prinsip / kaidah, prosedur, dan keimanan
yang menjadi landasan dalam mendiskripsikan strategi pembelajaran”. (Muhaimin,
2002: 150)
Kemudian
yang dimaksud dengan kendala pembelajaran adalah “keterbatasan sumber belajar
yang ada, keterbatasan alokasi waktu, dan keterbatasan dana yang tersedia”.
(Muhaimin, 2002: 150)
Sedangkan
yang dimaksud dengan karakteristik peserta didik menurut Muhaimin (2002: 150)
adalah “kualitas perseorangan peserta didik, seperti bakat, kemampuan awal yang
dimiliki, motivasi belajar dan kemungkinan hasil belajar yang akan dicapai”.
2) Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
“Metode pembelajaran pendidikan agama
Islam didefinisikan sebagai cara-cara tertentu yang paling cocok untuk dapat
digunakan dalam mencapai hasil-hasil pembelajaran pendidikan agama Islam yang
berada dalam kondisi pembelajaran tertentu” (Muhaimin, 2002: 147). Karena itu,
metode penbelajaran pendidikan agama Islam dapat berbeda-beda menyesuaikan
dengan hasil pembelajaran dan kondisi pembelajaran yang berbeda-beda pula.
Metode pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi:
a)
Strategi
pengorganisasian, adalah suatu metode yang mengorganisasi isi bidang studi
pendidikan agama Islam yang dipilih untuk pembelajaran. Pengorganisasian isi
bidang studi mengacu pada kegiatan pemilihan isi, penataan isi, pembuatan
diagram, skema, format dan sebagainya.
b)
Strategi
penyampian, adalah metode-metode penyampaian pembelajaran pendidikan agama
Islam yang dikembangkan untuk membuat siswa dapat merespons dan menerima
pelajaran pendidikan agama Islam dengan mudah, cepat dan menyenangkan. Karena
itu strategi penyampaian perlu menerima serta merespons masukan dari peserta
didik.
c)
Strategi
pengelolaan pembelajaran, adalah metode untuk menata interaksi antara peserta
didik dengan komponen-komponen metode pembelajaran lain, seperti
pengorganisasian dan penyampaian isi pembelajaran. (Muhaimin dkk, 1996: 101)
3) Hasil Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Muhaimin (2002: 148) mengungkapkan
bahwa “hasil pembelajaran pendidikan agama Islam adalah mencakup semua akibat
yang dapat dijadikan indikator tentang nilai dari penggunaan metode
pembelajaran pendidikan agama Islam dibawah kondisi pembelajaran yang berbeda.”
Hasil
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berupa hasil nyata (actual
out-comes) dan hasil yang diinginkan (desired out-comes), actual
out-comes adalah hasil belajar yang dicapai peserta didik secara nyata
karena digunakannya suatu metode pembelajaran pendidikan agama Islam tertentu
yang dikembangkan sesuai dengan kondisi yang ada. Sedangkan desired
out-comes merupakan tujuan yang ingin dicapai yang biasanya sering
mempengaruhi keputusan perancang pembelajaran pendidikan agama Islam dalam
melakukan pilihan suatu metode pembelajaran yang paling baik untuk digunakan
sesuai dengan kondisi pembelajaran yang ada. Hasil pembelajaran menurut
Muhaimin (2002: 156) dapat diklasifikasikan menjadi “keefektifan, efisiensi,
dan daya tarik.”
Keefektifan
pembelajaran dapat diukur dengan kriteria:
a) Kecermatan penguasaan kemampuan atau prilaku yang
dipelajari.
b) Kecepatan unjuk kerja sebagai bentuk hasil belajar.
c) Kesesuaian dengan prosedur kegiatan belajar yang
harus ditempuh.
d) Kuantitas unjuk kerja sebagai bentuk hasil belajar.
e) Kualitas hasil akhir yang dapat dicapai.
f)
Tingkat alih
belajar.
g) Tingkat retensi belajar. (Muhaimin, 2002: 156)
Sedangkan
“efisiensi pembelajaran dapat diukur dengan rasio antar keefektifan dengan
jumlah waktu yang digunakan atau dengan jumlah biaya yang dikeluarkan.” (Muhaimin,
2002: 148).
Adapun
daya tarik pembelajaran biasanya diukur dengan “mengamati kecenderungan peserta
didik untuk berkeinginan terus belajar.” (Muhaimin, 2002: 148)
Klasifikasi
dan hubungan antar komponen yang mempengaruhi pembelajaran pendidikan agama
Islam (PAI) tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Bagan:
2
Komponen Yang Mempengaruhi
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
halaman selanjutnya