Misi Ancelotti di Madrid: Bikin Skuat Harmonis Lagi lalu Buru 'La Decima'

Carlo Ancelotti sudah diumumkan jadi pelatih baru Real Madrid. Tugas berat sudah menanti pria yang sebelumnya melatih Paris Saint-Germain itu, mulai dari memupuk keharmonisan tim, sampai tentunya meraih gelar juara khususnya trofi Liga Champions.

Setelah spekulasi panjang, Ancelotti akhirnya dipastikan bakal menangani Madrid selama tiga musim ke depan. Ia menempati posisi yang sebelumnya ditempati oleh Jose Mourinho.

Kini Ancelotti niscaya akan langsung gerak cepat dalam menggelar persiapan menghadapi musim baru nanti. Hal pertama yang tampaknya harus jadi perhatian Ancelotti bukanlah perkara mendatangkan pemain baru, melainkan membawa angin keharmonisan ke ruang ganti 'Si Putih'.

Ini tak lepas dari indikasi bahwa beberapa pemain Madrid kini kurang akur, khususnya antara Alvaro Arbeloa dan Iker Casillas, terkait pandangan mereka terhadap keberadaan Mourinho di Madrid lalu.

Untungnya Ancelotti dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan personal oke. Ia pun mampu meramu dan meredam ego para pemain bintang tim. Simak penuturan Zlatan Ibrahimovic, pemain Paris Saint-Germain yang acapkali disebut-sebut punya ego besar.

"Saya sudah pernah bekerja dengan pelatih-pelatih hebat, tapi tidak pernah dengan seorang pelatih yang punya hubungan seperti ia dengan para pemainnya. Itu adalah kunci kesuksesannya. Dan ia elegan, bahkan saat ia sedang berbicara. Metodenya lembut dan amat sabar. Ia membuat para pemain merasa aman," puji Ibra seperti dikutip situs Madrid.

Paolo Maldini, mantan bek tangguh Italia yang pernah ditangani Ancelotti di AC Milan, mengutarakan pujian lain. Menurutnya, sosok pelatih yang juga pernah menukangi Reggiana, Parma, Juventus, dan Chelsea itu punya aura ketenangan nan positif.

"Dari semua pelatih yang pernah bekerja sama dengan saya, ia yang menangani tim dengan paling tenang. Ia menyimpan kerisauan dan ketegangannya sendiri sehingga tim tetap tenang," komentarnya.

Pujian lain dilontarkan oleh bek Brasil asal klub PSG Thiago Silva, yang mengomentari kepiawaian Ancelotti menangani pemain-pemain bernama besar.

"Carlo memahami sepakbola lebih dari orang lain. Ia mengetahui olahraga ini luar-dalam, ia tahu bagaimana cara bicara dengan timnya dan ia terbiasa membesut skuat dengan pemain-pemain bintang. Ia bergaya ofensif. Ia terbiasa berpikir tentang kemenangan dan itulah yang sudah lakukan di seluruh negara di mana ia pernah bekerja," kata Silva.

Ancelotti terbilang punya banyak pengalaman dalam menangani pelbagai tipe pemain karena sejauh ini sudah melatih di tiga negara berbeda. Spanyol akan jadi negara yang keempat.

Selain dikenal dekat dengan para pemainnya, Ancelotti juga lekat dengan prestasi. Ia di antaranya sudah pernah meraih trofi juara liga bersama Chelsea, PSG, dan Milan. Di Milan, ia juga pernah menjuarai Liga Champions sebanyak dua kali.

Trofi Liga Champions itu pula yang boleh jadi akan dijadikan prioritas buat Ancelotti di akhir musim 2013/14, mengingat Madrid sudah amat menantikan trofi Piala/Liga Champions yang ke-10, alias 'La Decima'.

Perlu setahun lagi untuk menilai bagaimana kiprah Ancelotti di Madrid, tetapi Maldini sudah punya prediksi sendiri. "Rahasia kesuksesan kami (Milan) adalah kenormalan dirinya. Ia tidak melakukan segalanya sendirian dan itulah tanda kecerdasannya."

Popular posts from this blog

Kode Singkatan Komponen Listrik Dan Elektronik

Cara Mengatasi E31 Canon MP258

Cara Mengukur Trimpot