Lembaran Baru Rivalitas Lama

Laga klasik benua Amerika akan tersaji di semifinal Piala Konfederasi. Tuan rumah Brasil akan menghadapi salah satu musuh bebuyutannya, Uruguay. Bagaimana peta kekuatan dan peluang kedua tim?

Selain Argentina, Brasil punya rivalitas yang cukup kental dengan Uruguay di kawasan Amerika Selatan. Rivalitas lama antara kedua kubu akan jadi bumbu yang menarik, jelang pertemuan pertama kedua tim sejak terakhir kali bentrok pada 2009.

Mereka terakhir kali berduel pada babak kualifikasi Piala Dunia 2010. Kala itu, Brasil sukses menggasak Uruguay dengan skor telak 4-0 di Montevideo, Uruguay. Total, kedua tim sudah 14 kali bentrok, di mana rekor lebih memihak Selecao yang sukses mencatatkan tujuh kemenangan dan hanya empat kali kalah.

Kini, api rivalitas kedua tim akan kembali dinyalakan pada babak semifinal Piala Konfederasi 2013. Samba selaku tuan rumah turnamen akan menjamu La Celesete di Estadio Mineirao, Belo Horizonte, Kamis (27/6/2013) dini hari WIB.

Duel nanti dipastikan bakal jadi pengalaman pertama buat para pemain di kedua kubu. Pasalnya, pada pertemuan terakhir empat tahun lalu, nama-nama seperti Neymar da Silva, Oscar (Brasil) dan Edinson Cavani serta Luis Suarez (Uruguay) belum memperkuat Timnas.

Pada laga nanti, Uruguay memiliki skuad yang bisa dibilang lebih berpengalaman, dengan nama-nama seperti Suarez, Cavani dan Diego Lugano yang menjadi andalan Uruguay ketika melaju hingga semifinal Piala Dunia 2010. Berbeda dengan Brasil yang mengandalkan pemain yang baru beberapa tahun ke belakang, menunjukkan kapabilitasnya, seperti Neymar, Oscar, Paulinho dan Luis Gustavo.

Meski dihuni para pemain yang bisa dibilang ‘baru matang’, Brasil sedikit lebih diunggulkan di laga nanti. Rekor kemenangan sempurna di babak penyisihan grup, plus performa menawan dari sang bintang utama, Neymar da Silva menjadi salah satu tolok ukur.

Brasil tampil ciamik di babak penyisihan grup dengan memukul tim-tim kuat macam Jepang, Meksiko, bahkan finalis Euro 2012, Italia. Mereka mencetak total 9 gol dan hanya kemasukan tiga gol. Neymar jadi bintang dengan lesakkan tiga gol cantik.

Sementara itu, Uruguay juga tampil cukup baik. Meski kalah 1-2 dari Spanyol di laga pembuka penyisihan grup, Diego Forlan dkk sukses melaju ke final dengan menumbangkan Nigeria dan Tahiti di dua laga berikutnya.

Luis Suarez menjadi motor utama lini depan Uruguay. Dengan masih mandulnya Edinson Cavani, bomber Liverpool tersebut jadi mesin gol andalan Uruguay dengan lesakkan tiga gol.

Selain Suarez dan Cavani, Uruguay masih punya senjata alternatif, yakni pemain veteran Diego Forlan dan striker muda Abel Hernandez yang memborong empat gol saat Uruguay menang 8-0 lawan Tahiti.

Dalam laga ini, Brasil dipastikan kembali turun dengan kekuatan terbaiknya. Bek andalan, David Luiz kabarnya sudah siap tampil meski sempat mengalami memar pada kakinya saat melawan Italia.

Gelandang enerjik Paulinho juga sudah bisa kembali memperkuat Starting IX setelah sebelumnya absen lawan Italia. Pemain yang tengah dilirik Inter Milan dan Tottenham Hotspur ini sudah pulih dari cedera engkel.

Sementara di kubu Uruguay, pelatih Oscar Tabarez bisa sedikit tenang, karena kapten sekaligus bek andalannya Diego Lugano sudah bisa tampil setelah menjalani sanksi akumulasi kartu. Di lini depan, Tabarez sepertinya akan kembali memasang tridente Luis Suarez, Cavani dan Forlan, sedangkan Abel Hernandez disiapkan sebagai senjata rahasia.

Siapa yang akan menang di laga ini? Fakta berbicara, Brasil pernah mengalahkan Uruguay 3-0 di stadion yang sama (Mineirao) pada 1965.

Lima Pertemuan Terakhir:
(07/06/09)  Kualifikasi PD: Uruguay 0 – 4  Brasil
(22/11/07)  Kualifikasi PD: Brasil  2 – 1  Uruguay
(11/07/07)  Copa America: Uruguay  2 - 2(P)  Brasil
(30/03/05)  Kualifikasi PD:  Uruguay  1 – 1  Brasil
(22/07/04)  Copa America:  Brasil  (P)1 – 1  Uruguay

Popular posts from this blog

Cara Mengatasi E31 Canon MP258

Cara Mengukur Trimpot

Persamaan Transistor Amplifier