Saratoga Bidik Kenaikan Investasi Sektor Konsumer 20%
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) berencana menambah porsi
investasi di sektor konsumer menjadi 50 persen hingga 2015. Sementara
saat ini porsi di sektor konsumer sendiri masih 30 persen.
Presiden Direktur Saratoga Sandiaga Uno mengatakan sektor konsumer saat ini masih berpotensi besar, oleh karena itu pihaknya tertarik menambah porsi investasi di sektor tersebut.
"Tahun ini kami akan menambah porsi investasi di konsumer lebih besar, karena porsi sektor tambang dan infrastruktur dinilai sudah cukup besar,"katanya di Gedung BEI Jakarta, Rabu (26/6/2013).
Lebih lanjut, menurutnya sektor makanan dan minuman ringan merupakan salah satu target yang dilihat perseroan. Namun pihaknya enggan menyebutkan nama perusahaan tersebut karena saat ini masih dalam proses perhitungan.
"Ada yang sudah kami bidik, sektornya konsumer, tapi perusahaannya non listed,"jelasnya.
Sandiaga menambahkan, bahwa pihaknya tidak menargetkan berapa nilai investasi setiap sektornya. Namun tiga tahun terakhir perseroan selalu berinvestasi Rp600-900 miliar setiap tahun.
"Investasi tidak bisa ditentukan berapa, tapi jika ada peluang investasi, kami siap dan tidak kesulitan mengakses dananya baik dari perbankan maupun yang lainnya," imbuh dia
Presiden Direktur Saratoga Sandiaga Uno mengatakan sektor konsumer saat ini masih berpotensi besar, oleh karena itu pihaknya tertarik menambah porsi investasi di sektor tersebut.
"Tahun ini kami akan menambah porsi investasi di konsumer lebih besar, karena porsi sektor tambang dan infrastruktur dinilai sudah cukup besar,"katanya di Gedung BEI Jakarta, Rabu (26/6/2013).
Lebih lanjut, menurutnya sektor makanan dan minuman ringan merupakan salah satu target yang dilihat perseroan. Namun pihaknya enggan menyebutkan nama perusahaan tersebut karena saat ini masih dalam proses perhitungan.
"Ada yang sudah kami bidik, sektornya konsumer, tapi perusahaannya non listed,"jelasnya.
Sandiaga menambahkan, bahwa pihaknya tidak menargetkan berapa nilai investasi setiap sektornya. Namun tiga tahun terakhir perseroan selalu berinvestasi Rp600-900 miliar setiap tahun.
"Investasi tidak bisa ditentukan berapa, tapi jika ada peluang investasi, kami siap dan tidak kesulitan mengakses dananya baik dari perbankan maupun yang lainnya," imbuh dia