Rusia Prihatin Pertemuan `Teman-Teman` Suriah
Moskow: Pertemuan kelompok yang disebut `Teman-Teman`
Suriah di Doha, Qatar, baru-baru ini telah meningkatkan keprihatinan,
kata Kementerian Luar Negeri Rusia, Senin (24/6).
"(Pertemuan) itu diselenggarakan di tengah laporan media bahwa Qatar dan Arab Saudi akan meningkatkan pengiriman senjata buat gerilyawan Suriah yang dilatih di pangkalan di Turki dan Jordania oleh pelatih dari AS dan Prancis," kata kementerian tersebut di dalam satu pernyataan.
Kementerian itu menekankan dukungan militer tanpa batas buat oposisi Suriah sangat bertolak-belakang dengan upaya untuk mencari penyelesaian politik di negara Arab tersebut.
Kementerian itu juga mengecam Amerika Serikat karena melontarkan tuduhan tanpa dasar bahwa dukungan Moskow buat Pemerintah di Damaskus diduga meningkatkan ketegangan di Suriah.
"Pada kenyataannya, Pemerintah sah Suriah sudah menyampaikan keinginannya untuk ikut dalam konferensi internasional berdasarkan gagasan AS-Rusia," kata kementerian tersebut.
Pada Ahad lalu (16/6), Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan dukungan Rusia buat Presiden Suriah Bashar al-Assad "telah mengakibatkan meningkatnya ketegangan di negara Arab itu".
"Rusia, meskipun kelihatannya mencari penyelesaian politik ini, juga telah membuatnya jadi mungkin bagi (Bashar) al-Assad untuk menggabungkan kekuatan dengan Iran serta dengan Hizbullah, dan mengobarkan perang ke tingkat lebih tinggi dan lebih tinggi lagi ini untuk melawan rakyatnya sendiri," kata Kerry.
"(Pertemuan) itu diselenggarakan di tengah laporan media bahwa Qatar dan Arab Saudi akan meningkatkan pengiriman senjata buat gerilyawan Suriah yang dilatih di pangkalan di Turki dan Jordania oleh pelatih dari AS dan Prancis," kata kementerian tersebut di dalam satu pernyataan.
Kementerian itu menekankan dukungan militer tanpa batas buat oposisi Suriah sangat bertolak-belakang dengan upaya untuk mencari penyelesaian politik di negara Arab tersebut.
Kementerian itu juga mengecam Amerika Serikat karena melontarkan tuduhan tanpa dasar bahwa dukungan Moskow buat Pemerintah di Damaskus diduga meningkatkan ketegangan di Suriah.
"Pada kenyataannya, Pemerintah sah Suriah sudah menyampaikan keinginannya untuk ikut dalam konferensi internasional berdasarkan gagasan AS-Rusia," kata kementerian tersebut.
Pada Ahad lalu (16/6), Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan dukungan Rusia buat Presiden Suriah Bashar al-Assad "telah mengakibatkan meningkatnya ketegangan di negara Arab itu".
"Rusia, meskipun kelihatannya mencari penyelesaian politik ini, juga telah membuatnya jadi mungkin bagi (Bashar) al-Assad untuk menggabungkan kekuatan dengan Iran serta dengan Hizbullah, dan mengobarkan perang ke tingkat lebih tinggi dan lebih tinggi lagi ini untuk melawan rakyatnya sendiri," kata Kerry.
