Konsumsi Baja tidak Terpengaruh Harga BBM

Jakarta: Produsen baja PT Saranacentral Bajatama Tbk (BJTM) mengaku penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi serta pelemahan nilai tukar rupiah tidak berdampak signifikan terhadap konsumsi baja menyusul perkembangan pembangunan infrastruktur saat ini.

"Pembangunan infrastruktur di Indonesia yang membutuhkan banyak baja mendorong konsumsi meningkat sehingga dampak penaikan harga BBM dapat diatasi," ujar Direktur Utama Saranacentral Bajatama Handaja Susanto di Jakarta, Senin (24/6). Permintaan baja di Indonesia diperkirakan juga terus mengalami pertumbuhan dipicu ekspansi dalam industri sektor otomotif, konstruksi, dan manufaktur sebagai bahan baku.

"Kami masih memiliki peluang besar untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan. Tingkat konsumsi baja juga masih rendah dibandingkan negara-negara ASEAN. Karenanya, potensi kenaikan konsumsi akan tinggi di masa mendatang," kata dia.

Handaja menambahkan harga bahan baku mentah impor juga masih dinilai stabil. Komposisi pengadaan bahan baku perseroan sebesar 50 persen dari impor dan sisanya dari Krakatau Steel (KS). "Jadi meski dolar AS menguat, tidak ada pengaruhnya," katanya.

Pihaknya juga mengaku belum merencanakan untuk menaikkan harga jual produk. Untuk menekan biaya produksi, perseroan melakukan langkah antisipatif dengan meningkatkan kapasitas jumlah produksi dan meningkatkan kualitas produksi unggulan sehingga meningkatkan efisiensi.

Dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) BJTM disepakati untuk membagikan dividen ke pemegang saham sebesar 30 persen atau setara dengan Rp5,67 miliar dari laba bersih perseroan tahun buku 2012 sebesar Rp18,88 miliar. Dengan begitu, dividen yang dibagikan kepada pemegang saham sebesar Rp3,15 per lembar. Total saham BAJA yang beredar sebesar 1,8 miliar saham. Sisa laba bersih perusahaan digunakan untuk modal kerja perseroan.

Popular posts from this blog

Kode Singkatan Komponen Listrik Dan Elektronik

Cara Mengatasi E31 Canon MP258

Cara Mengukur Trimpot