Berbagai Masalah Di Indonesia
Masalah – Masalah yg Bekaitan dengan SARA
Wacana seputar
kehidupan beragama beserta permasalahan yang selalu mengitarinya, dalam hal ini
adalah masalah seputar pluralitas agama, merupakan permasalahan yang tidak
dapat basi. Hal ini dikarenakan, masalah tersebut akan selalu ada selama masih
ada manusia. Selain itu, masalah atau topik ini akan selalu aktual dan menarik
untuk dikaji bagi siapa pun yang mencita-citakan terwujudnya perdamaian di bumi
ini.
Menyajikan wacana
seputar pluralitas agama dan kerukunan umat beragama. Hal ini ditandai dengan
penyajian materi yang cenderung merupakan sosialisasi gagasan seputar
pluralitas dan inklusivitas keagamaan ditengah-tengah masyarakat. Hal ini
tentunya dilakukan guna membina dan melestarikan kehidupan beragama yang damai,
saling toleransi, saling menghormati dan saling menghargai.
Tidak hanya itu,
keberadaan buku ini setidaknya dapat memperkaya dan memperluas wacana
pluralitas agama dan kerukunan antarumat beragama. Pemfokusan pada wacana ini,
selain sebagai sarana dialog tertulis, tentunya juga dapat menjadi sarana
sosialisasi seputar gagasan pluralitas dan inklusivitas keagamaan ditengah
kehidupan masyarakat. Selain itu, kehadiran buku ini diharapkan dapat menjadi
penyejuk bagi hubungan antar umat beragama yang beberapa waktu terakhir
mengalami gangguan bersamaan dengan terkoyaknya kehidupan sosial-politik dan
ekonomi di bangsa ini.
Adapun hal-hal yang
melatarbelakangi ditulisnya ini atau hal-hal yang menjadi alasan bahwa tema
pluralitas dan kerukunan umat beragama menjadi hal yang menarik untuk dikaji
adalah :
Perlunya sosialisasi
bahwa pada dasarnya semua agama datang untuk mengajarkan dan menyebarkan
perdamaian dalam kehidupan umat manusia.
Wacana agama yang
menghargai pluralitas, toleran dan inklusif. Hal ini bertujuan untuk
menciptakan kehidupan yang penuh kasih sayang antar sesama manusia.
Adanya kesenjangan
antara cita-cita ideal agama-agama dengan realitas empirik kehidupan umat
beragama di masyarakat.
Semakin menguatnya
kecenderungan eksklusivisme dan intoleransi pada sebagian masyarakat, yangmana
nantinya hal ini dapat memicu terjadinya konflik dan permusuhan bernuansa SARA
(agama).
Perlunya mencari
berbagai upaya untuk mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan kerukunan dan
perdamaian antar umat beragama.
Secara khusus, ini
membahas seputar ide-ide tentang perdamaian dan kerukunan antar umat beragama,
apapun agama itu. Selain itu, masalah seputar konflik-konflik yang berlabel
agama dan masalah seputar dialog antar umat beragama turut menjadi perhatian
utama dalam ini.
Yang berisi
tulisan-tulisan terpilih harian Kompas sejak tahun 1996 hingga tahun 2000 ini
terbagi menjadi empat (4) bagian. Yaitu :
Pada bagian
pertama, ini membahas tentang semangat
pluralitas, toleransi dan inklusivitas dalam agama-agama. Di bagian ini,
diutarakan bahwa pluralitas merupakan sebuah keniscayaan atau kepastian yang
harus diterima secara positif dan dengan lapang dada. Terutama pada di negara
demokrasi yang majemuk seperti Indonesia. Sehingga, diperlukan semangat
nilai-nilai pancasila, seperti toleransi, rekonsiliasi (permufakatan),
kesediaan untuk berdialog, kerja sama dan sikap inklusif serta pembangunan
wacana yang tepat. Hal ini dilakukan agar perbedaan-perbedaan atau
keanekaragaman ini menjadi sesuatu yang positif.
Pada bagian kedua, buku
ini memberi kajian singkat seputar agama dan konflik dalam konteks
sosial-politik, khususnya yang terjadi di Indonesia. Terutama terkait keadaan
Indonesia yang dipenuhi oleh keanekaragaman. Adapun hal-hal yang ingin dijawab
melalui bagian ini adalah penyebab konflik antar umat beragama (faktor agama
ataukah faktor-faktor lainnya, seperti sosial, politik dan ekonomi), upaya yang
dapat dilakukan untuk meminimalisasi konflik antar umat beragama, dan kebijakan
pemerintah (dalam hal ini Kementerian Agama) untuk membangun kerukunan umat
beragama.
Pada bagian
ketiga, ini mengulas seputar dialog
antar umat beragama yang dikaitkan dengan cita-cita perdamaian yang diajarkan
oleh semua agama. Dialog disini masih dipandang sebagai satu-satunya solusi
bila terjadi pertentangan atau konflik. Adapun masalah-masalah yang ingin
dipecahkan dalam bab ini adalah, bagaimana model-model dialog antar umat
beragama, kendala yang dihadapi dalam dialog antar umat beragama, siapa saja
yang harus dilibatkan dalam dialog antar umat beragama, dan upaya yang harus
dilakukan agar dialog tidak sekedar seremonial serta mampu memberi pengaruh
yang efektif.
Pada bagian keempat,
ini membahas nilai-nilai kerukunan dalam doktrin agama-agama. Adapun hal-hal
yang diulas yaitu, ajaran agama-agama yang menegaskan pentingnya kerukunan
antar umat beragama dan semangat nilai-nilai kemanusiaan. Nilai-nilai tersebut
setidaknya dapat dikaji dari ajaran ibadah dan hari raya keagamaan, khususnya
perspektif Islam dan kristen.
Berdasarkan uraian
singkat diatas, ini setidaknya dapat
menjadi sarana diskusi dan dialog yang baik. Terutama terkait hal-hal seperti
pluralitas, inklusivitas, toleransi, konflik, dialog dan kerukunan antar umat
beragama. Atau bahkan, buku ini dapat dijadikan referensi utama dalam upaya
mewujudkan kerukunan dan kedamaian dalam hubungan antar umat beragama.