Anak Terlalu Banyak Kursus Rentan Stres

berita news dunia pendidikan

Saat ini, orang tua punya kecenderungan untuk memasukkan anak ke berbagai kursus baik itu yang berbau akademik hingga seni budaya dan olahraga. Namun terkadang hal itu hanya diikuti oleh ambisi orang tua saja tanpa memperhatikan minat dan keinginan si anak sehingga berbagai kursus tersebut hanya berhasil membuat lelah si anak saja.

Psikolog LPT UI, Wita Mulyani, mengatakan bahwa sebelum memasukkan anak ke sebuah tempat kursus, orang tua harus melihat potensi tumbuh kembang dan hobi anak. Pasalnya, saat usia Sekolah Dasar (SD) anak-anak justru menunjukkan jelas minatnya dan jujur mengatakan apa yang disukainya.

"Bisa tanya langsung ke anak kemudian dibandingkan dengan potensi yang terlihat saat tumbuh kembang," kata Wita saat Diskusi tentang Pendidikan STEM di FX Lifestyle Center, Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Jadi orang tua jangan hanya shopping kursus buat anak saja. Sesuaikan dengan minat anak dan lihat manfaatnya ke depan," imbuh Wita.

Ia mengakui bahwa selama ini anak-anak yang kursus di banyak tempat dengan beragam bidang sering merasa tertekan. Ada bidang tertentu yang disukainya tapi sisanya adalah hal-hal yang tidak disukai sehingga berakibat anak-anak mengalami stress usia dini.

"Saya pernah bertanya pada anak-anak yang kursus di banyak tempat apakah mereka merasa nyaman atau tidak, ternyata sebagian besar merasa tidak karena mengikuti orang tua saja," ungkap Wita.

"Sekali lagi, agar kursus tersebut membawa pengaruh bagi anak, pilih yang sesuai minat dan bakat saja. Jadi jangan kebanyakan les juga," tandasnya.

Popular posts from this blog

Cara Mengatasi E31 Canon MP258

Cara Mengukur Trimpot

Persamaan Transistor Amplifier