Neraca Perdagangan Defisit, Inflasi Tetap Terkendali

Neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit pada bulan Mei 2013 sebesar US$590,4 juta. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/7).

Penyebab defisitnya neraca perdagangan Indonesia ialah menurunnya perdagangan minyak dan gas (migas) dan non-migas pada akhir Kuartal I. Perdagangan migas tercatat menurun dari defisit bulan sebelumnya yaitu dari US$1,2 miliar menjadi US$568,6 juta. Sementara deifisit perdagangan non-migas sebesar US$21,8 juta dari US$ 525,2 juta.

Defisit neraca perdagangan Indonesia secara akumulatif pada periode Januari-Mei 2013 mencapai US$2,5 miliar dengan rincian surplus neraca perdagangan non-migas sebesar US$2,6 miliar dan defisit neraca migas sebesar US$5,1 miliar.

Sementara itu, tingkat inflasi pada Juni 2013 relatif masih terkendali dengan laju inflasi mencapai 1,03%. Sedangkan secara keseluruhan, sejak Januari-Juni 2013 tingkat inflasi mencapai 3,35% dan tingkat inflasi tahunan pada Juni 2013 terhadap Juni 2012 mencapai 5,9%.

Faktor tekanan inflasi yang meningkatkan konsumsi dikarenakan menjelang Ramadan, liburan sekolah dan tahun ajaran baru, serta musim kemarau yang membuat suplai beberapa komoditi berkurang. Menurut Wamendag, setelah Ramadan tekanan inflasi akan kembali normal.

Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga diantaranya cabe rawit (20,45%), daging ayam ras (7,7%), minyak goreng (1,27%), ikan bandeng (0,98%), dan beras (0,58%). Komoditas yang masih bertahan tinggi dalam dua bulan ini adalah cabe merah (21,02%) dan telur ayam ras (8,19%).

Popular posts from this blog

Cara Mengatasi E31 Canon MP258

Cara Mengukur Trimpot

Persamaan Transistor Amplifier