Ahok: Ada mau bakar Natanael hidup-hidup, Komnas HAM urus gak?
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih
menyesalkan sikap Komnas HAM yang membela warga di bantaran Waduk Pluit.
Ahok menyebut ada warga Pluit yang mengancam dengan golok. Bahkan ada
pula yang akan membakar hidup-hidup orang kepercayaannya.
"Kenapa kementerian kelautan perikanan gak pernah gusur mereka? Karena (mereka) lebih galak. Kami yang punya 400 rusun aja mau pakai golok, itu Komnas HAM urus gak, terus Natanael mau dibakar hidup-hidup waktu ke sana mendata, Komnas HAM urus gak? Terus ngancam mau cegat saya. Kemarin juga ada insiden kan di Komnas HAM, mobil lewat ditimpukin, itu Komnas HAM urus gak?" papar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (17/5). Natanael yang dimaksud Ahok adalah orang kepercayaannya.
Ahok memaparkan, sikap Komnas HAM yang membela warga menduduki Waduk Pluit bisa mengakibatkan banyak orang menduduki tanah negara dengan cara mereka sendiri. Dengan tindakan seperti itu, ujar Ahok, Komnas HAM mengajarkan orang bisa tinggal di tanah negara tanpa izin.
"Bikinlah (rumah) di tanah orang dan tanah negara, karena anda akan diminta, dibagikan lahan. Jadi kalau anda gak punya rumah, gak punya harta di Jakarta, buatlah rumah gubuk atau apapun di tanah negara atau tanah orang. Kalau tanah orang gak bisa masuk, ajak ramai-ramai masuknya, seribu orang gitu, dudukin sana tenda, camping. Jadi kalau ada tanah kosong, itu ngajarin orang gitu lho, jadi gak lama lagi di Jakarta orang akan kirim seribu orang dudukin tanah orang, pasang tenda, nginep di situ, waktu mau diseret keluar, intimidasi. Kalo datang polisi, itu disebut intimidasi, kalo sampai diseret, itu melanggar HAM. Jadi kalau gak melanggar HAM bagaimana? Harus dibagikan lahan, carikan rumah, dikasih uang, baru itu tidak melanggar HAM, ya udah itu aja pelajarannya," ujar Ahok keras. Maksud pernyataannya Ahok ini tentu untuk menyindir Komnas HAM.
Sebelumnya, Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Siane Indriani menerima Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Kantor Komnas HAM, Jl Latuharhary, Menteng, Jakarta, Jumat (17/5). Kepada Jokowi, Siane mengaku banyak mafia di Waduk Pluit.
"Kita akui di sana banyak mafia," ujar Siane saat bertemu Jokowi. Namun, Siane menjelaskan bahwa pihaknya mengusahakan agar warga tidak menjadi korban mafia.
"Kita lagi mencocokkan data. Yang datang ke sini yang digusur. Ini yang 30-an. Untuk itu supaya terhindar dari mafia, data di situ dari kependudukan yang resmi agar pemda tidak terombang-ambing," ujar Siane.
"Kenapa kementerian kelautan perikanan gak pernah gusur mereka? Karena (mereka) lebih galak. Kami yang punya 400 rusun aja mau pakai golok, itu Komnas HAM urus gak, terus Natanael mau dibakar hidup-hidup waktu ke sana mendata, Komnas HAM urus gak? Terus ngancam mau cegat saya. Kemarin juga ada insiden kan di Komnas HAM, mobil lewat ditimpukin, itu Komnas HAM urus gak?" papar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (17/5). Natanael yang dimaksud Ahok adalah orang kepercayaannya.
Ahok memaparkan, sikap Komnas HAM yang membela warga menduduki Waduk Pluit bisa mengakibatkan banyak orang menduduki tanah negara dengan cara mereka sendiri. Dengan tindakan seperti itu, ujar Ahok, Komnas HAM mengajarkan orang bisa tinggal di tanah negara tanpa izin.
"Bikinlah (rumah) di tanah orang dan tanah negara, karena anda akan diminta, dibagikan lahan. Jadi kalau anda gak punya rumah, gak punya harta di Jakarta, buatlah rumah gubuk atau apapun di tanah negara atau tanah orang. Kalau tanah orang gak bisa masuk, ajak ramai-ramai masuknya, seribu orang gitu, dudukin sana tenda, camping. Jadi kalau ada tanah kosong, itu ngajarin orang gitu lho, jadi gak lama lagi di Jakarta orang akan kirim seribu orang dudukin tanah orang, pasang tenda, nginep di situ, waktu mau diseret keluar, intimidasi. Kalo datang polisi, itu disebut intimidasi, kalo sampai diseret, itu melanggar HAM. Jadi kalau gak melanggar HAM bagaimana? Harus dibagikan lahan, carikan rumah, dikasih uang, baru itu tidak melanggar HAM, ya udah itu aja pelajarannya," ujar Ahok keras. Maksud pernyataannya Ahok ini tentu untuk menyindir Komnas HAM.
Sebelumnya, Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Siane Indriani menerima Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Kantor Komnas HAM, Jl Latuharhary, Menteng, Jakarta, Jumat (17/5). Kepada Jokowi, Siane mengaku banyak mafia di Waduk Pluit.
"Kita akui di sana banyak mafia," ujar Siane saat bertemu Jokowi. Namun, Siane menjelaskan bahwa pihaknya mengusahakan agar warga tidak menjadi korban mafia.
"Kita lagi mencocokkan data. Yang datang ke sini yang digusur. Ini yang 30-an. Untuk itu supaya terhindar dari mafia, data di situ dari kependudukan yang resmi agar pemda tidak terombang-ambing," ujar Siane.