Pengertian Efektivitas Pembelajaran
Pengertian Efektivitas Pembelajaran
Jika dilihat dari istilah tersebut, maka
terdapat dua suku kata yang berbeda, yakni efektivitas dan pembelajaran. Makna
dari efektivitas itu sendiri adalah ketepatgunaan, hasil guna, menunjang
tujuan.
Sedangkan Pembelajaran merupakan
komunikasi dua arah, dimana kegiatan guru sebagai pendidik harus mengajar dan murid
sebagai terdidik yang belajar. Dari sisi siswa sebagai pelaku belajar dan sisi
guru sebagai pembelajar, dapat ditemukan adanya perbedaan dan persamaan.
Hubungan guru dan siswa adalah hubungan fungsional, dalam arti pelaku pendidik
dan pelaku terdidik. Dari segi tujuan akan dicapai baik guru maupun siswa
sama-sama mempunyai tujuan sendiri-sendiri. Meskipun demikian, tujuan guru dan
siswa tersebut dapat dipersatukan dalam tujuan instruksional.
Dari segi proses, belajar dan
perkembangan merupakan proses internal siswa. Pada belajar dan perkembangan,
siswa sendiri yang mengalami, melakukan, dan menghayatinya. Inilah yang
dimaksud dengan pembelajaran, dimana proses interaksi terjadi antara guru
dengan siswa, yang bertujuan untuk meningkatkan perkembangan mental, sehingga
menjadi mandiri dan utuh, disamping itu pula proses belajar tersebut terjadi
berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan sekitar.Dalam Proses belajar
tersebut, siswa menggunakan kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan
belajar. Kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dibelajarkan dengan
bahan belajar menjadi suku rinci dan menguat. Adanya informasi tentang sasaran
belajar, penguatan, evaluasi dan keberhasilan belajar, menyebabkan siswa
semakin sadar akan kemampuan dirinya.
Dari kegiatan interaksi belajar-mengajar
tersebut, guru membelajarkan siswa dengan harapan bahwa siswa belajar. Maka,
ranah-ranah tersebut semakin berfungsi. Sebagai ilustrasi, pada ranah kognitif
siswa dapat memiliki pengetahuan, pemahaman, dapat menerapkan, menganalisis,
sintesis dan mengevaluasi. Pada ranah afektif siswa dapat melakukan penerimaan,
partisipasi, menentukan sikap, mengorganisasi dan membentuk pola hidup.
Sedangkan pada ranah psikomotorik siswa dapat mempersepsi, bersiap diri, membuat
gerakan-gerakan sederhana dan kompleks, membuat penyesuaian pola gerak dan
menciptakan gerak-gerak baru.
Walaupun kita tahu bahwa belajar mungkin
saja terjadi tanpa pembelajaran atau dilakukan secara insidental, namun
demikian dampak pembelajaran tersebut terhadap belajar sangat bermanfaat dan
biasanya mudah diamati. Apabila pembelajaran dirancang untuk mencapai suatu
tujuan belajar tertentu (a specific learning objective),maka
pembelajaran itu mungkin akan lebih berhasil atau lebih efektif dalam mencapai
tujuan yang ingin dicapai.
Pembelajaran mencakup peristiwa-peristiwa
yang dihasilkan atau ditimbulkan oleh sesuatu yang bisa berupa bahan cetakan
(buku teks, surat kabar, majalah, dsb), gambar, program televisi, atau
kombinasi dari obyek-obyek fisik, dsb. Peristiwa ini mencakup semua ranah atau
domain hasil belajar (learning outcomes). Secara singkat, dapat kita
katakan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa yang dapat
mempengaruhi si belajar sedemikian rupa, sehingga akan mempermudah ia dalam
belajar, atau belajar yang dilakukan oleh si belajar dapat dipermudah/
difasilitasi.
Maka pembelajaran dapat dikatakan efektif,
apabila dapat memfasilitasi pemerolehan pengetahuan dan keterampilan si belajar
melalui penyajian informasi dan aktivitas yang dirancang untuk membantu
memudahkan siswa dalam rangka mencapai tujuan khusus belajar yang diharapkan.