Pembelajaran Klasikal



Pembelajaran Klasikal
Pembelajaran Klasikal merupakan kemampuan guru yang utama. Hal itu disebabkan karena merupakan kegiatan mengajar yang tergolong efisien. Secara ekonomis, pembiayaan kelas lebih murah. Karena, jumlah siswa setiap kelas pada umumnya berkisar dari 10-45 siswa. Dengan jumlah tersebut, seorang guru masih dapat membelajarkan siswa secara berhasil. Pembelajaran kelas berarti melaksanakan dua kegiatan sekaligus, yaitu Manajemen Kelas dan Manajemen Pembelajaran.
Manajemen Kelas adalah penciptaan kondisi yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan belajar dengan baik. Dalam Manajemen Kelas dapat terjadi masalah yang bersumber dari kondisi tempat belajar dan siswa yang terlibat dalam belajar.
Sedangkan Manajemen Pembelajaran bertujuan untuk mencapai tujuan belajar. Peran guru dalam pembelajaran secara individual dan kelompok kecil berlaku dalam pembelajaran secara klasikal. Tekanan utama dalam pembelajaran adalah seluruh anggota kelas. Disamping penyusunan desain instruksional yang dibuat, maka pembelajaran kelas dapat dilakukan dengan tindakan sebagai berikut :
a.       Penciptaan tertib belajar dikelas.
b.      Penciptaan suasana senang dalam belajar.
c.       Pemusatan perhatian pada bahan ajar.
d.      Mengikut-sertakan siswa belajar aktif.
e.       Pengorganisasian belajar sesuai dengan kondisi siswa.
Dalam pembelajaran kelas, guru dapat mengajar seorang diri atau bertindak sebagai tim pembelajar. Bila guru menjadi tim pembelajar, maka azas tim pembelajar harus dipatuhi. Sebagai tim pembelajar perlu menyusun desain pembelajaran kelas dengan baik dan benar. 
Adapun bermacam-macam cara yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran klasikal ini, antara lain kita dapat membentuk kelompok-kelompok kecil siswa yang anggotanya telah menguasai keterampilan prasyarat yang sama walaupun antara kelompok satu dengan yang lain berbeda dalam penguasaan keterampilan prasyaratnya, sehingga dapat memperkirakan bentuk pancingan ingatan dan bimbingan belajar yang dibutuhkan secara tepat untuk masing-masing kelompok. Cara lain yang sering dipakai ialah mengatur pengajaran, sehingga belajar awal dapat dilakukan oleh siswa secara perseorangan. Bahan-bahan pengajaran yang berprograma bisa dipergunakan untuk tujuan ini, biasanya siswa mengerjakan pengajaran-mandiri (self-instruction) dengan mempelajari buku-buku teks sebagai PR. Cara selanjutnya adalah guru bertanya kepada anggota kelas (siswa) yang memerlukan bimbingan belajar. Untuk melakukan prosedur ini, guru menggunakan pengetahuannya tentang siswa secara perseorangan untuk memperkirakan siapa diantara mereka yang mungkin memerlukan bantuan dan memerlukan petunjuk dalam mengungkap kembali hasil belajar yang sebelumnya.  
Adapun dalam pembelajaran klasikal terdapat Kebaikan dan Keburukannya yaitu:
a.      Kebaikannya:
1)          Efisiensi tenaga maupun waktu.
2)          Tata tertib pada pengawasan anak-anak lebih mudah.
3)          Anak-anak saling belajar satu sama lainnya.
4)          Anak-anak membiasakan kerja-sama atau bersosialisasi.
5)          Ada persaingan yang sehat.
6)          Membiasakan untuk memimpin dan dipimpin.
7)          Mendidik jiwa yang demokratis.
8)          Variasi bagi guru dan murid.
9)          Ada waktu istirahat bagi guru.
10)      Dapat digalang persatuan anak-anak yang kelak tetap ada.
11)      Semua anak sekaligus mengisi waktunya.
12)      Ada faktor-faktor tertentu yang harus dilakukan secara bersama-sama, misalnya menyanyi, olah-raga, dsb.
b.      Keburukannya :      
1)          Setiap anak mempunyai perbedaan dalam : bakat, kepekaan sosial, kecakapan, agama/ keyakinan, ekonomi, perhatian, cita-cita, kecerdasan, dll sehingga tidak mungkin mendapatkan perlakuan yang sama. 
2)          Sukar untuk membagi perhatian bagi setiap anak didik.
3)          Anak akan belajar juga kepada hal-hal yang kurang bahkan tidak baik dari teman-temannya.
4)          Yang cerdas akan terhambat oleh anak-anak yang kurang cerdas.
5)          Yang pandai dapat menjadikan ia sombong/ besar kepala, sebaliknya yang bodoh merasa terbelakang/ minder.
6)          Adanya penyakit yang mudah menular, sehingga yang sakit harus segera mengejar pelajaran yang telah ditinggalkan dalam waktu yang lama.
7)          Bakat-bakat yang dimiliki individu sukar untuk berkembang.
Pertumbuhan tubuh/ badan yang tidak wajar, dsb.

Popular posts from this blog

Kode Singkatan Komponen Listrik Dan Elektronik

Cara Mengatasi E31 Canon MP258

Cara Mengukur Trimpot