Ibu Pembunuh Anak Kandung Berpendidikan Tinggi



Ilustrasi korban pembunuhan dengan kekerasan [google][JAKARTA] Retno Purwanti (38), seorang ibu yang menyerahkan diri karena telah membunuh anak kandungnya sendiri, Vicky Rizka Suparmin (8), diketahui berpendidikan cukup tinggi. R

etno mengenyam pendidikan hingga diploma tiga, dan meraih gelar ahli madya.

"Pendidikannya itu ternyata sarjana muda atau diploma tiga," kata Kapolres Jakarta Timur, Kombes Mulyadi Kaharni di Mapolres Jakarta Timur, Rabu (27/2).

Selain berpendidikan tinggi, ekonomi keluarga itu pun terbilang mapan. Dengan penghasilan sekitar Rp 5 juta per bulan, suami pelaku, Suparmin (42) masih mampu menghidupi keluarga yang tinggal di Gang Lele, Kampung Baru, RT 05/01, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur tersebut.

"Kata suaminya tidak ada masalah lain selain soal kelamin anaknya itu," kata Mulyadi.

Sebelum pembunuhan terjadi, atau sejak anaknya dikhitan, Retno seringkali terbangun di malam hari untuk memeriksa kondisi kelamin korban. Selama itu pula, pelaku selalu mengeluhkan kondisi Vicky kepada suaminya.

"Suaminya itu selalu menenangkan, dan akan membawa kembali korban ke dokter," kata Mulyadi.

Hingga kini, Retno masih menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

Menurut Mulyadi pemeriksaan terus dilakukan untuk mencari motif dan adanya kemungkinan pembunuhan tersebut direncanakan pelaku.

Dengan melibatkan psikiater yang diajukan kepada Polda Metro Jaya, pemeriksaan juga dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan jiwa. "Kelainan jiwa yang masih didalami, dan nanti akan diperiksa oleh psikiater," jelasnya.

Seperti diberitakan, pembunuhan yang dilakukan Retno diduga dipicu lantaran pelaku merasa depresi dan malu dengan kondisi korban Vicky Rizka yang merupakan anak bungsunya sendiri.

Saat menyerahkan diri ke petugas di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Timur, pelaku mengaku depresi dan malu lantaran kelamin anaknya terus mengecil usai menjalani khitan di kampung halaman mereka di daerah Grobogan, Jawa Tengah, Desember 2012 silam.

Kondisi itu terus berlangsung, meski keluarga telah membawa korban ke dokter di daerah Bekasi beberapa waktu lalu.

"Untuk sementara, motifnya karena pelaku merasa depresi dan malu dengan kemaluan anaknya yang sehabis di sunat semakin kecil," kata Kapolsek Cakung, Kompol Azhar Nugroho saat ditemui di lokasi, Selasa (26/2) sore.

Azhar mengatakan, pembunuhan itu terjadi saat sang suami, Suparmin belum pulang bekerja sebagai sales sebuah perusahaan air minum. Sekitar pukul 14.00 WIB, pelaku mengikat tangan korban, lalu kepala korban dibenamkan di ember bak kamar mandi. Setelah tidak bernafas kemudian diangkat dan dilap.

"Setelah itu, korban dipakaikan kain, dan dibaringkan di tempat tidur kontrakan mereka," kata Azhar.

Setelah mendandani korban dan mengenakan kain kepada korban, sekitar pukul 14.30 WIB, pelaku sempat menjemput kakak korban bernama Cika yang sedang sekolah di SMP N 6 Kampung Bulak, Klender.

Pelaku meminta anak sulungnya itu untuk pulang ke rumah, dan menjaga adiknya yang ditinggal di rumah. Saat itu, Cika tak menaruh curiga apapun kepada sang ibu. Namun, ketika tiba di rumah, Cika sudah menemukan korban terbaring di tempat tidur di rumah mereka.

"Pelaku sendiri tidak kembali ke rumah, tapi ke Polres untuk menyerahkan diri dan melaporkan bahwa telah membunuh anak kandungnya sendiri," tutur Azhar.

Hermanto, Ketua RT setempat menuturkan, dirinya baru mengetahui peristiwa itu saat petugas mendatangi wilayahnya, dan menceritakan kasus ini.

"Semua tetangga saya tanya tidak ada yang tahu. Keliling-keliling, baru tahu setelah dengar ada suara anak kecil yang nangis," ungkapnya.

Popular posts from this blog

Kode Singkatan Komponen Listrik Dan Elektronik

Cara Mengatasi E31 Canon MP258

Cara Mengukur Trimpot