Pendapatan Exploitasi Energi Indonesia Tumbuh 46 Persen

Jakarta: PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) selama 2012 membukukan kenaikan pendapatan sebesar 46% dan EBITDA sebesar 18% dari tahun sebelumnya.  

EBITDA mengalami peningkatan dari sebelumnya Rp145,5 miliar menjadi Rp171,7 miliar. Penjualan mengalami peningkatan sebesar Rp1,515 triliun yaitu dari kegiatan penjualan batu bara sebesar Rp1,407 triliun, pendapatan listrik PLTU sebesar Rp88,2 miliar, dan penjualan jasa kepada pihak ketiga sebesar Rp19,5 miliar dibandingkan dengan penjualan 2011 sebesar Rp1,036 triliun yaitu dari kegiatan penjualan batu bara sebesar Rp1,009 triliun, pendapatan listrik PLTU Rp18,5 miliar, dan penjualan jasa kepada pihak ketiga sebesar Rp8,1 miliar.

Biaya usaha perseroan terutama untuk administrasi dan umum dan penjualan seperti biaya angkut, perizinan, konsultan tenaga ahli, gaji, dan biaya penyusutan dan amortisasi. Beban usaha perseroan mengalami peningkatan sebesar 57,36% dibandingkan tahun sebelumnya Rp40,1 miliar naik menjadi Rp63,1 miliar.

Peningkatan beban usaha tersebut seiring dengan peningkatan laba usaha yang salah satunya dari peningkatan pendapatan PLTU Pangkalan Bun yang telah beroperasi secara penuh. Walaupun ada peningkatan beban usaha, tapi perseroan mengalami peningkatan laba usaha sebesar 11,7%  yakni dari sebelumnya Rp136,2 miliar menjadi Rp152,1 miliar.

Dengan beroperasinya PLTU Pangkalan Bun secara penuh, perseroan menanggung beban bunga atas pinjaman untuk PLTU Pangkalan Bun secara setahun penuh (full year). Hal ini menjadikan adanya kenaikan beban bunga sebesar 148%, sehingga laba bersih perseroan mengalami sedikit penurunan dari sebelumnya Rp91,5 miliar menjadi Rp81,6 miliar.

Dengan kinerja tersebut, nilai buku equity perseroan pada 2012 mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp918,6 miliar atau nilai buku equity per saham sebesar Rp216 dibandingkan tahun lalu sebesar Rp837,1 miliar atau nilai buku equity per saham sebesar Rp197. Laporan keuangan tersebut telah diaudit Akuntan Publik Mulyani Sensi Suryanto & Lianny sebagaimana ternyata dalam laporan tertanggal 31 Desember 2012 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Merujuk laporan laba rugi perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, tercatat adanya keuntungan bersih yang diperoleh perseroan dalam tahun buku 2012, yaitu Rp81,6 miliar. Penggunaan keuntungan bersih perseroan untuk dana cadangan sebesar Rp129.431.062.800 atau 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor, pembagian dividen tunai dengan total nilai sebesar Rp16.314.837.200 atau Rp3,84 per lembar saham yang diambil dari dana cadangan, sisanya sebesar Rp142.054.887.200 dicatat dalam saldo laba (retained earning) untuk mendukung pengembangan usaha perseroan ke depan.

"Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Hotel Marriot, Jakarta, Jumat (28/6), memberikan kuasa dan wewenang kepada direksi untuk mengatur tata cara pembayaran dividen tunai dimaksud kepada para pemegang saham sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku," ujar Corporate Secretary Jaffar Chan dalam rilis yang diterima, Minggu (30/6).

Diharapkan dengan berhasilnya penawaran umum terbatas (PUT) 2 yang dilakukan beberapa waktu yang lalu, kinerja keuangan perseroan di masa mendatang dapat lebih bagus lagi sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal baik bagi shareholder maupun stakeholder.

Popular posts from this blog

Kode Singkatan Komponen Listrik Dan Elektronik

Cara Mengatasi E31 Canon MP258

Cara Mengukur Trimpot