Ke Bandara Lebih Nyaman Naik Taksi

CEO Panorama Group Budi Tirtawisata (Foto: Arfiansyah/Okezone)Bandara menjadi salah satu pintu masuk suatu negara. Bandara International Soekarno-Hatta, sebagai yang tersibuk di Indonesia, disebut masih kurang nyaman bagi pelancong.

Bandara Soetta awalnya dirancang untuk menampung 22 juta penumpang. Namun, berdasarkan data Dewan Bandara Internasional pada 2011, Bandara Soetta telah melayani sekira 51,17 juta penumpang per tahunnya.

PT Angkasa Pura II selaku operator berencana meningkatkan kapasitasnya menjadi 62 juta penumpang per tahun pada 2014. Kapasitas lapangan parkir pesawat juga akan ditambah, dari 125 pesawat menjadi 174 pesawat terbang.

Menurut CEO Panorama Group Budi Tirtawisata, ada tiga modal yang harus dimiliki Indonesia dalam keinginan mendatangkan wisatawan mancanegara, yakni infrastruktur, konektivitas, dan Sumber Daya Manusia (SDM). Infrastruktur, salah satunya bandara, menjadi ‘wajah’ Indonesia yang mudah terlihat oleh wisman.

“Orang Indonesia kalau ke luar negeri, yang pertama dikunjungi adalah Singapura. (Bandara) Changi nyaman. Singapura negara kecil, sumber daya alam tidak ada, tapi mereka menjual brand resources. Indonesia harus melihat Singapura sebagai perbandingan dalam hal kenyamanan, pelayanan, kebersihan, dan disiplin,” katanya saat ditemui Okezone di kantornya di Tomang Raya, Jakarta, baru-baru ini.

Budi menyesalkan bila pengalaman tidak menyenangkan harus dirasakan para turis asing saat pertama kali datang ke Indonesia. “Masak orang datang dari Eropa, sudah perjalanan 18 jam, disuruh antre sejam (untuk boarding), kan pengalaman tidak menyenangkan. Atau begitu keluar, sopir taksi berebutan menawarkan. Orang akan punya perasaan bahwa ke Indonesia harus hati-hati,” ujarnya.

Menurutnya, bandara idealnya dibuat nyaman, termasuk dengan meningkatkan kapasitasnya. Tak kalah penting adalah akses menuju tol juga dipebesar agar wisatawan tidak perlu merasakan kemacetan panjang ketika hendak masuk dan keluar bandara.

”Tol ke bandara sekarang, ya ampun macetnya, apalagi parkirnya. Makanya, ke bandara lebih nyaman naik taksi, enggak usah cari tempat parkir,” tuturnya.

Budi menyambut positif rencana revitalisasi bandara, seperti Bandara Ngurah Rai Bali, Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, Bandara Adi Soemarmo di Solo, Bandara Sam Ratulangi di Manado, dan lainnya.

Belum lagi beberapa bandara yang siap berstandar internasional, seperti Bandara Kalimarau di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Dan, bandara yang akan beroperasi 24 jam, seperti Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Polonia di Medan, Bandara Ngurah Rai di Bali, dan Bandara Hasanuddin di Makassar.

Popular posts from this blog

Kode Singkatan Komponen Listrik Dan Elektronik

Cara Mengatasi E31 Canon MP258

Cara Mengukur Trimpot