Upaya Optimalisasi Penerapan Kurikulum
Upaya yang dilakukan untuk
Optimalisasi Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Agama Islam
Dalam
menerapkan KBK yang masih bisa dikatakan baru, karena itu semua pihak pengajar
atau pendidik (Guru) harus pintar-pintar melakukan pembaharuan baik itu dari
skill pendidik itu sendiri maupun dari peserta didiknya. Untuk memberikan hasil
yang diinginkan dalam KBK setidaknya terdapat upaya yang harus dilakukan oleh
guru.
Upaya
ini merupakan suatu usaha untuk menghasilkan kurikulum yang diterapkan secara
maksimal. Dalam upaya yang dilakukan dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu
usaha yang ditujukan untuk peningkatan kualitas pendidik dan untuk peningkatan
kualitas peserta didik.
Usaha-usaha
yang dilakukan untuk pendidik antara lain sebagai berikut:
a.
Menyediakan sarana dan
prasarana yang memadai
Mengingat tugas mengajar
memerlukan sarana dan prasarana yang memadai demi tercapainya tujuan yang
maksimal, maka penyediaan sarana yang dibutuhkan guru, ini perlu mendapatkan
perhatian yang serius. Keterbatasan biaya hendaknya jangan dijadikan alasan
untuk tidak menyediakan sarana, karena masih ada usaha lain yang dapat ditempuh
untuk mengatasinya. Sarana disini meliputi buku-buku, alat-alat praktek,
laboratorium dan lain-lain. Dengan terpenuhinya sarana ini akan dapat
meringankan beban guru dalam proses belajar mengajar.
b. Menciptakan kedisiplinan dan
pengawasan
Kedisiplinan
dan pengawasan sangat baik untuk peningkatan kualitas guru, karena dengan hal
ini guru akan berhati-hati dan bertanggung jawab terhadap tugas yang dibebankan
kepadanya. Melalui pengawasan ini kepala madrasah harus semaksimal mungkin
membantu memecahkan problem yang dihadapi guru.
Dengan
kedisiplinan dan pengawasan yang diterapkan oleh kepala madrasah pada lembaga
pendidikan tersebut diharapkan para staf fan guru senantiasa bertanggung jawab
terhadap tugas yang diembannya.
c.
MGMP (Musyawarah Guru
Mata Pelajaran)
MGMP yang diadakan sekolah
merupakan salah satu cara untuk memecahkan problem guru sekaligus untuk
meningkatkan kemampuan guru, tujuan adanya musyawarah itu sendiri adalah
menyatukan pandangan guru terhadap konsep umum pendidikan dan fungsi sekolah
dalam hal pencapaian tujuan pendidikan, selain itu untuk menyatukan pendapat
tentang metode-metode yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar serta
pemecahan segala permasalahan yang ada dalam pengajaran.
Jadi dengan adanya musyawarah
dapat membantu baik individu ataupun kelompok untuk menyamakan pandangan serta
menganalisis problem-problem dalam pengajaran serta mencari penyelesaiannya.
d. Pelatihan (Training)
Pelatihan
merupakan salah satu teknik supervisi pendidikan yang dimaksudkan untuk
meningkatkan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar, hal ini sesuai
dengan pengertian pelatihan yaitu suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan
untuk meningkatkan taraf ilmu pengetahuan dan kecakapan para guru, dengan
demikian keahlian yang dimiliki guru semakin bertambah luas dan mendalam.
Dengan
demikian jelaslah bahwa melalui pelatihan diharapkan pengetahuan dan kemampuan
guru berkembang dan selanjutnya diharapkan proses belajar mengajar dapat
berjalan efektif dan efisien. MGMP ini berkaitan dengan pemberian kesempatan
kepada guru untuk melanjutkan studi atau kursus dengan maksud mengembangkan
pengetahuan.
Sedangkan
Usaha-usaha yang dilakukan untuk peningkatan peserta didik yang tentunya akan
menunjang keberhasilan penerapan KBK dapat dilakukan dengan cara memberikan
bimbingan dan penyuluhan di sekolah. Usaha ini dapat dilakukan dengan cara-cara
sebagai berikut:
- Penyelenggaraan kartu pribadi
Kartu
pribadi atau kadang-kadang juga disebut daftar pribadi adalah merupakan suatu
daftar yang memuat semua aspek dari keadaan anak. Kartu pribadi ini sangat
penting untuk segera dapat dilaksanakan karena dari kartu pribadi inilah kita dapat
bertolak ke segala jurusan, baik untuk segi bimbingan maupun untuk segi
konseling. Karena melalui daftar ini kita dapat mengenal data mengenai keadaan
si anak. Sebelum usaha yang lain dilakukan setidaknyalah merealisasikan kartu
pribadi ini terlebih dahulu.
- Penyelenggaraan kelompok belajar
Kelompok
belajar merupakan suatu usaha yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan
kemampuan siswa. Siswa dapat belajar secara individual namun alangkah baiknya
jika ia dapat belajar secara berkelompok untuk saling bertukar pikiran dan
mengasah kemampuannya dengan orang lain. Selain itu juga dasar pemikiran yang
melandasi penyelenggaraan kelompok belajar ini dapat kita lihat pada tujuan
pendidikan dan pengajaran yang tercantum dalam Undang-undang mengenai pendidikan
dan pengajaran yaitu UU. No 12 tahun 1945 yang berbunyi:
"Tujuan pendidikan dan pengajaran ialah membentuk
menusia susila yang cakap dan warga negara yang demokrasi serta bertanggung
jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air".
Selain
hal pelajaran, manfaat yang didapat oleh anak antara lain:
a.
Membiasakan anak untuk
bergaul dengan teman-temannya, bagaimana mengemukakan pendapatnya dan menerima
pendapat dari teman lain.
b.
Dengan belajar secara
kelompok turut pula merelasasikan tujuan pendidikan dan pengajaran
c.
Untuk belajar
mengatasi kesulitan-kesulitan, terutama dalam hal pelajaran secara
bersama-sama.
d. Belajar hidup bersama agar nantinya
tidak canggung di dalam masyarakat yang lebih luas.
e.
Memupuk
rasa kegotong royongan.
Di dalam pembentukan kelompok
belajar sebenarnya ada beberapa kemungkinan cara atau teknik yang dapat
digunakan, yaitu:
a.
Otoriter, yaitu
pembentukan yang ditentukan sedemikian rupa oleh guru atau pembimbing tanpa
memperhatikan atau mendengarkan suara atau pendapat dari anak-anak.
b.
Bebas, yaitu
pembentukan diserahkan kepada anak-anak, sedangkan guru atau pembimbing tidak
ikut campur tangan dalam pembentukan ini.
c.
Terpimpin, teknik yang
merupakan perpaduan dari keduanya yaitu selain memperhatikan pendapat-pendapat
atau keinginan anak-anak, guru atau pembimbing turut ikut campur secara aktif
dalam pembentukan.
Dalam melaksanakan kelompok
belajar yang perlu diperhatikan untuk dapat berjalan sesuai dengan apa yang
diinginkan antara lain:
a.
Tema
dan tujuan
b.
Waktu dan tempat
c.
Fasilitas-fasilitas
d. Mental anggota belajar
- Penyelenggaraan bimbingan
cara belajar yang efektif
Belajar merupakan suatu hal
yang juga perlu diperhatikan oleh pendidik, semangat belajar akan mempengaruhi
keberhasilan kurikulum yang akan diterapkan. Oleh karena itu, masalah belajar juga
perlu dibimbing agar dapat mendukung KBM. Dengan mengintensifkan atau
memberikan bimbingan belajar yang efektif atau setidaknya pendidik memberikan
motivasi kepada siswa agar dapat belajar secara efektif baik selama di sekolah
maupun diluar.
Dalam penyelenggaraan
bimbingan cara belajar belajar ini setidaknya memperhatikan faktor-faktor agar
dapat tercapai dengan baik, yaitu:
a.
Faktor
anak atau individu yang belajar
Faktor
ini berkaitan dengan diri pribadi anak itu sendiri, misalnya keadaan fisik
maupun keadaan psikis yang berupa antara lain: motif, minat, perhatian,
konsentrasi dan sebagainya.
b.
Faktor lingkungan anak
Faktor yang berasal dari luar diri anak yang
berkaitan dengan dimana ia tinggal atau tempat tinggalnya, alat-alat yang
digunakan untuk belajar, suasana, waktu dan pergaulannya.
c.
Faktor
bahan atau materi
Faktor yang berkaitan
dengan pemilihan bahan ajar, cara atau metode belajar, teknik yang digunakan
serta semua hal yang berhubungan dengan pemilihan mata pelajaran atau bahan
ajar yang sesuai dan pas untuk dijadikan bahan.
- Penyelenggaraan kotak masalah
Kotak
masalah ini sering juga disebut kotak tanya. Dasar pikiran untuk
menyelenggarakan ini adalah untuk menampung masalah-masalah atau
pertanyaan-pertanyaan yang dihadapi oleh anak-anak ataupun oleh anggota-anggota
yang lain dalam sekolah. Dengan jalan ini maka diharapkan tidak akan terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan disekolah yang mengganggu kelancaran proses
belajar mengajar. Dari kotak masalah ini juga dapat mengetahui atau mengkoreksi
suatu permasalahan yang dihadapi oleh siswa.
- Penyelenggaraan papan bimbingan
Penyelenggaraan
papan bimbingan merupakan salah satu aspek usaha yang harus diperhatikan
sekolah untuk membantu kegiatan sekolah. Pada papan bimbinganlah anak-anak akan
dapat melihat hal-hal yang perlu diketahui oleh anak-anak. Berhubungan dengan
hal tersebut maka papan bimbingan hendaknyalah di tempatkan pada tempat yang
cukup strategis, sehingga semua anak akan dapat dengan mudah membaca atau
melihat apa yang ada pada papan bimbingan itu. Pada papan bimbingan dapat
dikemukakan peraturan-peraturan sekolah, bimbingan cara belajar yang baik
(secara tertulis), kelanjutan sekolah dan sebagainya.
- Penyelenggaraan "Problem check list"
Problem
check list adalah merupakan check list yang khusus mengenai masalah-masalah
atau problem-problem. Problem dari anak-anak merupakan suatu hal yang penting
diketahui oleh guru atau pembimbing, sebab seperti kita ketahui problem inilah
yang dapat menjadi sebab yang mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan. Dan
juga prolem merupakan 'starting point' di dalam mengadakan konseling. Pada
prinsipnya problem yang menimpa individu harus segera dipecahkan agar tidak
mengganggu kehidupan individu. Sehingga dengan check list ini diharapkan dapat
dipergunakan untuk memberikan bimbingan dan juga konseling.
- Penyelenggaraan konseling
Penyelenggaraan
konseling juga merupakan salah satu aspek untuk merealisasikan bimbingan dan
penyuluhan di sekolah. Untuk mengadakan konseling yang baik maka seorangguru
atau pembimbing harus mengikuti suatu prosedur tertentu. Pada umumnya prosedur
konseling sebagai berikut:
a.
fase persiapan, fase
ini meliputi berbagai macam langkah yaitu pengumpulan data, pengolahan data,
diagnosa dan penentuan langkah apa yang akan diambil untuk konselingnya.
b.
fase konseling, fase
ini memberikan konseling atas dasar rencana yang telah diambil pada fase
persiapan.
c.
fase follow up, fase
ini mengadakan kontrol apakah hal-hal yang telah dikemukakan dalam proses
konseling itu betul-betul telah dijalankan.