Mou Banggakan Rekornya Bersama Madrid di LC

ose Mourinho membandingkan torehan prestasinya selama tiga musim bersama Real Madrid, dengan 18 pelatih Los Merengues selama 21 tahun terakhir khususnya di ajang Liga Champions. Dia merasa bangga bisa mengantarkan El Real tiga kali menjadi semifinalis Liga Champions, kendati tetap belum memuaskannya.

Selain itu, Mourinho juga merasa pencapaiannya di Copa del Rey juga hebat, karena sebelum pelatih asal Portugal itu datang, klub ibu kota Spanyol tersebut memenangkannya lagi trofi itu setelah 20 tahun. Mourinho juga membandingkannya apa yang telah diraih dirinya dalam tiga musim dengan pencapaian pelatih-pelatih Madrid sebelumnya.

"Saya berpikir bahwa dalam menilai, pekerjaan saya itu tidak dihargai, dan saya tidak berbicara tentang Madrid atau wartawan, namun secara absolut,” ucap Mouriho, seperti dilansir Football-Espana, Sabtu (4/5/2013).

"Dalam 20 tahun klub tidak memenangkan Copa del Rey, karena ini tidak mudah. Anda juga tidak dapat menghapus itu. Supercopa de Espana tidak mudah, tapi tiga semifinal Liga Champions tidak membuat saya puas, meskipun itu juga tidak mudah,” jelas pelatih berusia 50 tahun ini.

"Mengapa saya jelaskan, karena dengan Toshack, Di Stefano, Arsenio, Capello, Heynckes, Hiddink, Del Bosque, Luxemburgo, Juande, Schuster, dan Pellegrini. Ada 18 Pelatih dalam 21 tahun terakhir yang mencapai lima semifinal Liga Champions, tapi tiga semifinal saya selama tiga musim tidak memuaskan saya," ujarnya.

Mengenai penampilan Madrid yang kompetisi La Liga yang kurang memuaskan, karena tertinggal cukup jauh dengan Barcelona, Mourinho mengakui hal itu terjadi karena performa El Real di awal musim buruk. Namun, dia juga mengingatkan betapa sulitnya bersaing dengan Barcelona, sehingga ketika musim lalu Madrid juara, itu merupakan hal hebat.

"Kami memulai dengan buruk, kami harus membayarnya untuk itu. Ketika saya mengatakan kami kehilangan kesempatan, saya mengatakannya sebagai kiasan. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Saya setuju dengan Anda bahwa kami harus berjuang lagi di liga, dan bahwa kami telah begitu jauh di belakang saat awal,” terang mantan pelatih Inter Milan ini.

"Rekor 100 poin (musim 2011-2012) tidak akan mudah untuk dikalahkan. Barcelona musim ini bisa mendapatkan 100 poin, jika mereka melakukannya maka itu karena mereka mungkin tim terbaik di dunia dalam 20 atau 30 tahun terakhir,” paparnya.

"Mereka (Barcelona) memiliki beberapa hasil buruk, dan sekarang mereka tidak baik sebagai sebuah tim. Saya bangga telah memecahkan hegemoni mereka di Spanyol, karena pada tingkat internasional saya melakukannya dengan Inter juga. Sekali lagi, mereka tetap tim yang fantastis," tandasnya.

Popular posts from this blog

Kode Singkatan Komponen Listrik Dan Elektronik

Cara Mengatasi E31 Canon MP258

Cara Mengukur Trimpot