Institusi Transformasi Nilai-nilai Ajaran Islam
Institusi Transformasi Nilai-nilai Ajaran Islam
Pendidikan
Dalam Keluarga (Informal)
Keluarga adalah mereka yang terkait
oleh tali perkawinan, mereka yang karena pertalian darah atau seketurunan
sebagai ahli waris, serta mereka yang sepersusuan meskipun tidak termasuk ahli
waris.
Pendidikan dalam keluarga sangatlah
penting, karena keluarga merupakan salah satu elemen pokok pembangunan entitas
pendidikan, menciptakan proses-proses naturalisasi social, membentuk
kepribadian-kepribadian, serta memberi berbagai kebiasaan pada anak. Dengan
kata lain keluarga merupakan benih awal penyusunan kematangan individu dan
struktur kepribadian. Dalam banyak kasus anak-anak mengikuti orang tua da;am
berbagai kebiasaan dan prilaku. Keluarga dengan demikian menjadi elemen
pendidikan lain yang paling nyata.
Menurut Islam ketika bayi itu dilahirkan dari rahim
ibunya dalam keadaan fitrah (suci). Seperti pita kaset yang kosong, Islam juga
menganjurkan kepada kedua orang tua untuk segera mengadzani dan
memberikan pemanis serta menyusui kepada si bayi yang baru lahir. Hal ini
dimaksudkan agar si bayi yang masih suci itu terbiasa dengan lafald-lafald
Allah, sehingga pendidikan ini tepat kalau di sebut pendidikan yang pertama,
karena dalam keluarga itulah lingkungan yang pertama bagi si bayi. Disini peran
orang tua sangat besar sekali dalam mengembangkan kepribadian anak.
Pada saat awal pertama orang tualah
yang memegang peranan penting dalam pendidikan si anak, pada masa seperti ini
pendidikan melalui pembiasaan sangat
berpengaruh pada si anak, karena pada
masa-masa itu cenderung untuk meniru apa yang dilihat disekellilingnya. Adapun
metode pendidikan dalam keluarga menurut Widodo Supriono
adalah : pertama, metode keteladanan. Keteladanan ini utamanya diperoleh anak
dari suri tauladan yang baik dari orang tuanya. Atau teladan dari orang-orang
ternama dilingkungan sekitar anak. Atau bahkan meneladani dari akhlaq
Rasulallah. Kedua, metode pembiasaan. Metode pembiasaan ini erat dan terkait
dengan metode keteladanan. Apabila orang
tua ingin mendidik anaknya untuk mempunyai sikap pemurah dan kasih
sayang sesamanya, maka orang tua harus memberikan contoh-contohnya. Seperti
melayani tamu dengan penuh rasa hormat, menyantuni fakir miskin dan lain-lain.
Ketiga, metode menggunakan bahasa pergaulan yang baik. Mengingat orang tua
mempunyai tanggungjawab yang besar untuk membawa suasana rumah tangga agar senantiasa berpedoman pada
Al-Qur’an dan Al-Sunah, maka penting bagi orang tua untuk memiliki kata-kata
yang baik dan sopan ketika berdialok dengan anak-anaknya. Keempat, metode
cerita. Metode ini
merupakan
factor yang bersifat mengasah intelektual dan amat berpengaruh dalam menanamkan
nilai-nilai aqidah dan moralitas serta humanisme yang benar. Asalakan cerita
yang disampaikan itu disesuaikan dengan tingkat dan perkembangan anak maka si
anak akan mudah untuk menerimanya. Kelima, metode pengadaan sarana hiburan.
Hiburan yang dimaksud yang disini adalah aktifitas positif dan konstruktif yang
dilakukan dalam waktu luang dengan tidak mengharapkan keuntungan material
semata. Aktifitas itu dapat bersifat jasmani, intelektual, spiritual, social,
ataupun kesenian.
Pendidikan Dalam Sekolah (Formal)
Sekolah adalah salah satu elemen
pendidikan yang membantu dalam pembentukan anak serta perbaikan pendidikan
mereka. Sekolah, ketika memiliki niat baik serta metode-metode yang benar yang
dikelola oleh badan pendidikan yang sungguh-sungguh, akan menghasilkan generasi
yang sadar yang meyakini tujuan bangsa mereka. Disisi lain, tatkala sekolah
mengabaikan tugas dan tanggungjawab mereka, maka nilai-nilai bangsa akan runtuh
dan perilaku generasi-generasi mendatanfg akan terpengaruh.
Sekolah menjadi jalan utama kemajuan
dan perkembangan umat manusia. sekolah merupakan sumber pencerahan ideology dan
kematangan intelektual. Selain itu sekolah pokok paling signifikan dalam
penyelamatan orang-orang dari kebodohan serta keburukan. Seorang pakar pendidikan
mengatakan bahwa pendirian satu sekolah berarti hancurnya satu penjara artinya
bahwa ilmu pengetahuan itu akan memberikan efek yang positif sehingga orang
yang memiliki ilmu pengetahuan cenderung melakukan perbuatan yang baik.
Shakesper mengatakan bahwa ilmu
pengetahuan adalah sayap yang denganya kita kelangit. Seorang penulis prancis
mencatat, “dunia ini dengan suksesnya senantiasa mendekatkan pemikiran pada
umat manusia”. adalah mustahil bagi suatu bangsa untuk berkembang melalui
sarana lain selain memasyarakatkan pendidikan katena ilmu pengetahuan adalah
satu-satunya cara melindungi orang dari kebodohan.
Penyebaran sekolah dan ilmu
pengetahuan merupakan syarat esensial
bagi kebangkitan, pencarian, dan ketinggian suatu bangsa. Ia juga merupakan
elemen dasar dalam struktrul entitas pendidikan dan perolehan kepribadian serta
prilaku anak yang benar. Bagi para pakar pendidikan, pengajaran bukan hanya
menunjukan bagaimana menulis dan membaca. Ia merupakan suatu makna komprehensip
bagi semua sarana penyiapan individu-individu untuk berpartisipasi dalam
lingkungan mereka. Pengajaran juga memberikan sejumlah pelajaran yang memadai
untuk menjadikan mereka warga Negara yang sadar yang kompeten dalam melayani
diri sendiri dan masyarakat.
Fungsi utama pengajaran adalah
pengembangan dan tuntunan kesadaran serta kecenderungan dengan sebuah cara yang
bijaksana yang cicik dengan kebaikan individu dan masyarakat. Para staf
pengajar bertanggungjawab mengatur tuntunan ini serta membangun semangat melayani orang. Pengajaran
juga berfungsi menanamkan perilaku positif bagi
kebaikan orang lain. Inilah tujuan utama yang telah Islam tunjukan.
Para pakar psikologi memastikan
bahwa misi terdepan sekolah ialah dengan teratur mempengaruhi tingkah laku
individu yang diarahkan oleh masyarakat. Sedangkan peranan seorang guru sangat
menentukan dalam perubahan tersebut. Adapun tugas-tugas seorang guru adalah :
¶ Para guru harus menguasai materi
yang akan diberikan kepada peserta didik
¶ Para guru harus memberikan kajian
komparatif (perbandingan) perihal system
pendidikan dan pengajaran dinegara-negara Islam.
· Para guru harus menyingkap kepribadian Islam
yang agung diberbagai bidang peradapan ummat manusia.
· Para guru harus memberikan kajian yang
terperinci tentang sejarah Islam untuk mengidentifikasikan keagungan masa lalu
Islam.
· Para guru
harus membimbing murid mereka kepada tugas bangsa dalam lingkup sosial
dan politik.
· Para guru harus mencerahkan kaum muslim akan
bahaya yang mengancam dari imperialisme dan zionisme.
· Para guru harus mengajarkan perilaku yang
Islami
Para guru bertanggungjawab atas
segala penyimpangan ideologi atau doktrin yang dapat mempengaruhi bangsa.
Mereka juga bertanggungjawab atas segala kematangan mental dan perkembangan
kepribadian. Karena masyarakat sudah memberikan kepercayaan kepada guru untuk
membentuk anak serta menentukan bakat mereka.
Pendidikan Dalam Masyarakat (Nonformal)
Pendidikan dilingkungan amat banyak
ragam dan jenisnya. Ada yang bercorak individual tidak melembaga, dan tidak
sedikit yang bercorak kelompok ataupun melembaga. Adapun pendidikan Islam
diluar sekolah (nonformal) dilingkungan masyarakat, diantaranya yang menonjol
adalah :
a) Pondok Pesantren
Pendidikan dilingkungan pesantren
ini biasanya dilakukan didalam masjid (langgar), pendidikan seperti ini masih
banyak dilakukan dilingkungan salaf (pesantren tarekat). Ada juga pondok
pesantren yang disamping sector pendidikan keislaman klasik juga mencakup semua
tingkat sekolah umum dari tingkar sekolah dasar hingga pendidikan tinggi
(pesantren modern).
Materi pendidikan pesantren biasanya
terdiri atas kitab-kitab klasik baik yang berasal dari Indonesia sendiri maupun
dari timur tengah. Metode mengajar yang dipakai biasanya dikte, Tanya jawab,
dan ceramah. Adapun evaluasi lazimnya dilakukan setelah pengajaran disampaikan,
sedangkan cara evaluasianya dengan menyuruh santri untuk membaca kembali
pelajaran yang baru diajarkan.
b) Masjid dan Mushala
Masjid sebagai ajang tempat
pendidikan Islam dilingkungan masyarakat sudah digunakan semenjak zaman
Rasulallah SAW. Hal ini sejalan dengan penjelasan Dr. Asma Hasan Fahmi bahwa
masjid dapat dianggap sebagai lembaga ilmu pengetahuan yang tertua dalam Islam,
dalam masjid inilah dimulai mengajarkan Al-Qur’an dan dasar-dasar agama Islam
pada masa Rasulallah. Disamping tugasnya yang utama sebagai tempat untuk
menunaikan sembahyang dan beribadah, sedangkan mushala adalah tempat shalat
yang bangunan fisiknya relative lebih kecil dibandingkan masjid. Namun fungsi
dan akrifitas di mushala sebenarnya sama dengan masjid, hanya saja di mushala
tidak lazim digunakan untuk shalat jum’at dan I’tikaf.
Masjid dan mushala keduanya
digunakan sebagai tempat pendidikan Islam. Biasanya pendidikan agama ini
diberikan oleh ustad (kiyai) selama satu sampai dua setengah jam setiap hari
pada waktu pagi maupun petang, pelajaran utamanya difokuskan pada Al-Qur’an,
shalat, dan ahlaq.
c) Taman Pendidikan Al-Qur’an
Dilingkungan masyarakat juga sering
kita jumpai lembaga-lembaga pendidikan Khusus anak-anak seperti taman pendidikan
Al-Qur’an yang intinya bertujuan agar setelah peserta didik menyelesaikan
pendidikan di TPQ ini, diharapkan mereka memiliki bekal dasar untuk menjadi
generasi yang mencintai Al-Qur’an.
Materi pokoknya adalah buku Qiroati
atau buku Iqra’. Sedangkan materi penunjangnya meliputi hafalan surat-surat
pendek, bacaan shalat dan praktiknya, hafalan do’aktor-do’aktor, dan menulis
huruf Al-Qur’an
System yang digunakan adalah
campuran antara klasikal dan individual. Sedang metode yang digunakan adalah
CBSA dengan tidak meninggalkan prinsip CBM (ceria, bermain, menyanyi).
Evaluasi sudah dapat dilaksanakan
secara teratur baik lisan tertulis maupun praktik. Disamping TPQ, sebagaimana
dijelaskan diatas, pendidikan Islam diluar sekolah khususnya bagi anak-anak usia
pra sekolah sekarang juga banyak bermunculan ply group Islami (taman bermain
Islami).