Cara Belajar Yang Efektif
Perlunya Bimbingan
Untuk
mempertinggi produksi, maka Miunsterberg dan Taylor mengadakan
penyelidikan ilmiah tentang cara-cara bekerja efisien. Efisien dalam industri
telah banyak menjadi kenyataan, sehingga pemborosan bahan dan waktu diperkecil
sampai minimal.
Seperti diketahui, belajar itu sangat
kompleks dan belum diketahui segala seluk-beluknya. Hasil belajar dipengaruhi
oleh berbagai faktor, baik kecakapan dan ketangkasan belajar berbeda secara
individual. Walaupun demikian, kita dapat membantu siswa dengan memberikan
petunjuk-petunjuk umum tentang cara-cara belajar yang efisien. Ini tidak
berarti, bahwa mengenal petunjuk tersebut dengan sendirinya akan menjamin
sukses siswa. Kesuksesan hanya tercapai berkat usaha keras, tanpa diiringi
dengan usaha tidak akan tercapai suatu apapun.
Disamping memberikan petunjuk tentang
cara-cara belajar, baiknya siswa juga diawasi dan dibimbing sewaktu mereka
belajar. Dengan begitu, maka hasilnya akan jauh lebih baik lagi sesuai dengan
apa yang kita harapkan.
2)
Kondisi dan Strategi Belajar
Untuk meningkatkan cara belajar yang efektif, perlu diperhatikan
beberapa hal, sebagai berikut :
a)
Kondisi Internal
Yang dimaksud dengan kondisi internal, yaitu kondisi/
situasi yang ada didalam diri siswa itu sendiri, misalnya kesehatan, keamanan,
ketenteramannya, dsb. Siswa dapat belajar dengan baik, jika kebutuhan
internalnya dapat terpenuhi. Menurut Maslow, ada tujuh jenjang kebutuhan
primer manusia yang harus dipenuhi, antara lain :
1.
Kebutuhan Fisiologis
Merupakan kebutuhan jasmani manusia, misalnya kebutuhan
akan makan, minum, tidur, istirahat, dan kesehatan. Untuk dapat belajar secara
efektif dan efisien, siswa harus sehat, dan jangan sampai sakit sehingga dapat
mengganggu kerja otak yang mengakibatkan terganggunya kondisi dan konsentrasi
belajar seseorang.
2.
Kebutuhan akan Keamanan
Manusia membutuhkan ketenteraman dan keamanan jiwa yang
jauh dari rasa kecewa, takut, kegagalan, dsb. Oleh karena itu, agar cara
belajar siswa dapat ditingkatkan kearah yang efektif, maka siswa harus dapat
menjaga keseimbangan emosi, sehingga perasaan aman dapat tercapai dan
konsentrasi pikiran dapat dipusatkan pada materi pelajaran yang ingin
dipelajari.
3.
Kebutuhan akan Kebersamaan dan
Cinta
Manusia dalam hidup membutuhkan kasih-sayang dari orang
tua, saudara dan teman-teman yang lain. Disamping itu, ia akan merasa bahagia
jika dapat membantu dan memberikan cinta-kasih kepada orang lain. Oleh karena
itu, belajar bersama dengan kawan-kawan lain dapat meningkatkan pengetahuan dan
ketajaman berpikir siswa. Untuk itu, diperlukan cara berpikir yang terbuka (open-minded),
kerja sama, memilih materi yang tepat, dan ditunjang dengan visualisasi (contoh
nyata atau gambar-gambar, dsb).
4.
Kebutuhan akan Status
Setiap orang akan berusaha semaksimal mungkin, agar keinginannya
dapat berhasil. Untuk kelancaran belajar, diperlukan sifat optimis, percaya
akan kemampuan diri, dan yakin bahwa ia dapat menyelesaikan tugasnya dengan
baik.
5.
Kebutuhan Self-Actualisation
Belajar yang efektif dapat diciptakan untuk memenuhi
kebutuhan sendiri, image seseorang. Oleh karena itu, siswa harus yakin bahwa
dengan belajar yang baik, akan dapat membantu tercapainya cita-cita yang
diinginkan.
6.
Kebutuhan untuk mengetahui dan
mengerti
Yaitu kebutuhan untuk memuaskan rasa ingin tahu,
mendapatkan pengetahuan, informasi, dan untuk mengerti sesuatu. Hanya dengan
belajarlah upaya pemenuhan kebutuhan ini dapat terwujud.
7.
Kebutuhan Estetik
Yaitu kebutuhan yang dimanifestasikan sebagai kebutuhan
akan keteraturan, keseimbangan dan kelengkapan dari suatu tindakan. Hal ini
hanya mungkin terpenuhi, jika siswa belajar tanpa henti dan tidak hanya selama
di pendidikan formal saja, melainkan juga setelah selesai, setelah bekerja,
berkeluarga serta berperan dalam masyarakat.
b)
Kondisi Eksternal
Yang dimaksud dengan kondisi eksternal
adalah kondisi yang ada diluar diri pribadi manusia. Misalnya kebersihan rumah,
penerangan, serta keadaan lingkungan fisik yang lain. Untuk dapat belajar yang
efektif, diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur, seperti :
1.
Ruang belajar harus bersih, tidak
terdapat bau yang dapat mengganggu konsentrasi pikiran.
2.
Ruangan cukup terang, tidak gelap
yang dapat mengganggu pandangan mata.
3.
Sarana yang diperlukan tercukupi
untuk belajar, misalnya alat pelajaran, buku-buku, dsb.
c)
Strategi Belajar
Belajar yang
efisien dapat tercapai apabila dapat menggunakan strategi belajar yang tepat.
Strategi belajar diperlukan untuk dapat mencapai hasil semaksimal mungkin. Adapun
cara belajar yang baik dengan petunjuk sebagai berikut :
1.
Keadaan Jasmani
Belajar merupakan tenaga yang harus dijaga, karena itu
untuk mencapai hasil yang baik diperlukan keadaan jasmani yang sehat agar tidak
mudah sakit, dsb.
2.
Keadaan Emosional dan
Sosial
Siswa yang merasa jiwanya tertekan, selalu dalam keadaan
takut akan kegagalan, mengalami kegoncangan karena emosi yang tidak kuat, tidak
mungkin dapat belajar secara efektif. Maka, keadaan tersebut harus dijaga
dengan baik.
3.
Keadaan Lingkungan
Tempat belajar hendaknya tenang, tanpa gangguan dari
luar. Begitu juga sebelum pelajaran
dimulai, hendaknya apa-apa yang dibutuhkan dipersiapkan terlebih dahulu.
4.
Memulai Belajar
Dalam hal ini, sering menunda dan enggan untuk memulai
belajar. Maka, kita harus mengatasinya dengan suatu “perintah“ pada diri
sendiri untuk memulai pekerjaan tersebut tepat pada waktunya.
5.
Membagi Pekerjaan
Dengan semboyan “Devide et Impera“ kita dapat
menyelesaikan pekerjaan yang banyak sekaligus. Dengan pintar-pintar memilih
mana yang lebih penting dan harus dikerjakan terlebih dahulu, daripada hal-hal
yang dianggap kurang menguntungkan.
6.
Adakan Kontrol
Selidiki kembali pada akhir belajar, sampai sejauh manakah
bahan tersebut dapat dikuasai. Jika hasilnya kurang memuaskan kiranya
memerlukan latihan khusus, sebaliknya jika hasilnya sudah bagus perlu
ditingkatkan dan dipertahankan lagi.
7. Pupuk sikap optimistis
Adakan persaingan dengan diri sendiri, niscaya prestasi
akan meningkat dan karena itu memupuk sikap optimistis sangat penting.
8. Waktu
bekerja
Waktu yang tepat kita jadikan alat untuk memerintah diri
kita sendiri. Karena, jika kita menyimpang dari waktu yang telah direncanakan
maka akan mengalami kegagalan.
9.
Buatlah
suatu rencana kerja
Dengan adanya suatu rencana kerja dengan pembagian waktu,
tampaklah bahwa selalu cukup waktu untuk belajar. Hanya dengan rencana kerja
yang teliti kita dapat menggunakan waktu dengan efisien.
10. Menggunakan waktu
Menggunakan waktu tidak
berarti bekerja lama sampai habis tenaga, melainkan bekerja sungguh-sungguh
dengan sepenuh tenaga dan perhatian untuk menyelesaikan suatu tugas yang
khusus.
11. Belajar keras tidak merusak
Belajar dengan penuh konsentrasi itu tidak merusak. Yang
merusak ialah menggunakan waktu tidur untuk belajar, karena dapat mengurangi
waktu istirahat.
12. Cara
mempelajari buku
Sebelum kita mulai membaca buku, terlebih dahulu kita coba
memperoleh gambaran tentang buku melalui garis besarnya dengan menyelidiki
daftar isi buku tersebut.
13. Mempertinggi kecepatan membaca
Seorang pelajar harus sanggup menghadapi isi yang sebanyak-banyaknya
dari bacaan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Seorang pelajar harus mencapai
kecepatan membaca sekurang-kurangnya 200 perkataan dalam satu menit. Ini hanya
mungkin jika kita membaca dengan “lompatan mata“ tanpa mengucapkannya
dengan menggerakkan bibir atau dalam hati, karena pengucapan itu dapat
memperlambat kecepatan.
14. Jangan
membaca belaka
Membaca bukan sekedar mengetahui kata-katanya, melainkan
juga mengikuti jalan pikiran si pengarang, reading may be regarded as
reasoning. Setelah kita membaca satu bagian, kita harus mengatakannya
kembali dengan kata-kata sendiri sambil merenungkan isinya secara kritis dan
membandingkannya dengan apa yang telah kita ketahui. Jadi, kita harus
mengadakan reaksi terhadap apa yang kita baca, dengan mengajak orang lain untuk
berdiskusi.
3) Metode Belajar
Metode adalah cara atau jalan yang
harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk
mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan, dan keterampilan, cara-cara yang
dipakai tersebut akan menjadi kebiasaan yang dapat mempengaruhi belajar itu
sendiri.
a) Pembuatan
Jadwal dan Pelaksanaannya
Jadwal adalah pembagian waktu untuk sejumlah kegiatan yang
akan dilakukan seseorang setiap harinya, agar dapat berjalan dengan baik dan
berhasil. Maka, cara membuat jadwal yang baik adalah sebagai berikut :
1)
Memperhitungkan waktu setiap hari untuk
keperluan-keperluan seperti tidur, makan-minum, mandi, olah raga, belajar, dsb.
2)
Menyelidiki dan menentukan waktu
yang tersedia setiap hari.
3)
Merencanakan penggunaan belajar
itu dengan cara menetapkan jenis-jenis mata pelajarannya dan urut-urutan yang
harus dipelajari.
4)
Menyelidiki waktu mana yang dapat
digunakan untuk belajar dengan hasil terbaik. Setelah diketahui, kemudian
dipergunakan untuk mempelajari pelajaran yang dianggap sulit, sedangkan
pelajaran yang dianggap ringan dapat dipelajari pada jam belajar yang lain.
5)
Berhematlah dengan waktu, dan
jangan ragu untuk belajar dan memulai suatu pekerjaan.
b)
Membaca dan Membuat Catatan
Agar dapat belajar dengan baik, salah
satu metode membaca yang baik dan banyak dipakai untuk belajar adalah metode SQR4,
yaitu Survey (meninjau), Question (mengajukan pertanyaan), Read
(membaca), Recite (mengahafal), Write (menulis), dan Review
(mengingat kembali).
Membuat catatan juga sangat berpengaruh
dalam membaca. Catatan yang baik, rapi, lengkap, teratur, akan menambah semangat
dalam belajar, karena tidak terjadi rasa bosan untuk membaca dalam jangka waktu
yang lama. Dalam membuat catatan sebaiknya diambil intisarinya saja dengan
tulisan yang jelas dan teratur, agar mudah dibaca dan dipelajari. Bahkan perlu
ditulis juga tanggal dan hari mencatatnya, pelajaran apa, siapa gurunya, bab/
pokok yang dibahas dan buku pegangan wajib/ pelengkap. Karena, buku pegangan
wajib/ pelengkap ini perlu untuk memperkaya dalam mempelajari suatu mata
pelajaran/ bidang studi.
c) Mengulangi
Bahan Pelajaran
Dengan adanya pengulangan (review),bahan
yang belum dikuasai serta mudah terlupakan akan tetap tertanam dalam otak
seseorang. Mengulang dapat dilakukan secara langsung setelah membaca, atau
mempelajari kembali bahan pelajaran yang sudah dipelajari. Cara ini dapat
ditempuh dengan cara membuat ringkasan, maupun mempelajari soal-soal yang sudah
pernah dibuatnya. Agar dapat mengulang dengan baik, maka perlulah kiranya
disediakan waktu untuk mengulang dan menggunakan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya
melalui menghafal dengan bermakna dan memahami bahan yang diulang secara
sungguh-sungguh.
Menghafal dapat dengan cara diam, tetapi
otaknya berusaha mengingat dan juga dapat dengan membaca keras/ mendengarkan dan
juga dengan menulisnya.
d)
Konsentrasi
Konsentrasi adalah pemusatan pikiran
terhadap suatu hal dengan megesampingkan semua hal lainnya yang tidak
berhubungan. Dalam belajar, konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap
suatu mata pelajaran dengan megesampingkan semua hal yang tidak ada kaitannya
dengan pelajaran.
Seseorang yang dapat belajar dengan baik
adalah orang yang dapat berkonsentrasi dengan baik, dengan kata lain ia harus
memiliki kebiasaan untuk memusatkan pikiran.
Agar dapat berkonsentrasi dengan baik,
perlu adanya usaha sebagai berikut : siswa memiliki minat dan motivasi yang
tinggi, ada tempat belajar tertentu dengan meja belajar yang bersih dan rapi,
mencegah timbulnya kejemuan/ kebosanan, menjaga kesehatan dan memperhatikan
kelelahan, menyelesaikan masalah yang mengganggu dan bertekad untuk mencapai
tujuan/ hasil yang terbaik setiap kali belajar.
e) Mengerjakan
Tugas
Salah satu prinsip belajar adalah ulangan
dan latihan-latihan. Mengerjakan tugas dapat berupa mengerjakan tes/ ulangan
atau ujian yang diberikan guru, tetapi juga termasuk membuat/ mengerjakan
latihan-latihan yang ada dalam buku maupun soal-soal buatan sendiri.
Agar siswa berhasil dalam belajarnya, perlunya
diberikan tugas untuk dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Tugas tersebut,
mencakup mengerjakan PR, menjawab soal latihan buatan sendiri, soal dalam buku
pegangan, tes/ ulangan harian, ulangan umum dan ujian.