Usaha Guru Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa


 Usaha Guru Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
Seorang guru merupakan sosok manusia yang wajib digugu dan ditiru, maka guru mempunyai tugas yang sangat berat, sebab guru harus mampu berperan ing ngarso sung tulodho, yang berarti seorang guru (pemimpin) harus mampu lewat sikap dan perbuatannya.
Di samping itu guru diharapkan mampu mengantarkan anak didiknya untuk meningkatkan prestasi belajar siswanya menuju pintu kesuksesan. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa maka harus dapat meningkatkan minat belajar siswa, hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan situasi dan kondisi. Oleh karena itu hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh kualitas siswa dan kualitas pengajaran. Pendapat ini sejalan dengan teori belajar di sekolah (theory of school learning), daro Bloom yang menyatakan ada tiga variabel utama dalam terapi belajar di sekolah.
Kegiatan guru di sekolah maupun di luar sekolah mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan prestasi belajar siswanya. Adapun usaha guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu kegiatan guru dalam mengajar merupakan suatu sistem yang meliputi tujuan, metode, bahan dan evaluasi.
a.      Tujuan
            Tujuan menunjukkan arah dari suatu usaha, sedangkan arah menunjukkan jalan yang harus ditempuh. Setiap kegiatan mempunyai tujuan tertentu, karena berhasil tidaknya suatu kegiatan diukur dari sejauh mana kegiatan tersebut mencapai tujuannya.
            Tujuan pengajaran disebut juga tujuan instruksional, yaitu tujuan yang hendak dicapai setelah selesai program pengajaran tertentu. Tujuan instruksional umum (TIU) masih bersifat teoritik belum menunjukkan secara spesifik bentuk-bentuk tingkah laku yang nyata. Tujuan ini tidak perlu disusun oleh guru karena biasaanya sudah disebutkan dalam GBPP. Kemudian selanjutnya adalah tujuan instruksional khusus (TIK) yang merupakan pengkhususan dari TIU yang sangat spesifik dan operasional, yang berorientasi pada hasil belajar dan menunjukkan perubahan tingkah laku sehingga mudah diukur dan diamati.
b.    Metode
            Proses belajar mengajar yang baik hendaknya menggunakan berbagai jenis metode mengajar secara bergantian atau saling bahu membahu satu sama lain. Masing-masing metode ada kelemahan serta keuntungannya. Tugas guru ialah memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar mengajar. Ketepatan penggunaan metode mengajar tersebut sangat bergantung pada kepada tujuan, isi proses belajar mengajar dan kegiatan belajar mengajar. Ditinjau dari segi penerapannya, metode-metode mengajar ada yang tepat digunakan untuk siswa dalam jumlah besar dan ada yang tepat digunakan untuk siswa dalam jumlah kecil. Ada juga yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas.
Metode-metode mengajar yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar antara lain adalah metode ceramah, metode tanyajawab, metode diskusi, metode tugas belajar dan resitasi, metode kerja kelompok, metode demonstrasi dan eksperimen, metode sosiodrama, metode problem solving, metode sistem regu, metode latihan, metode karyawisata dan metode simulasi.

            Dalam prakteknya metode mengajar tidak digunakan sendiri-sendiri tetapi merupakan kombinasi dari beberapa metode. Salah satu contoh penggunaan kombinasi metode mengajar adalah kombinasi dari metode ceramah, tanyajawab dan tugas.
            Mengingat ceramah banyak kekurangannya maka penggunaannya harus didukung dengan alat atau media atau metode lain. Oleh sebab itu setelah guru selesai memberikan ceramah maka dipandang perlu untuk memberikan kesempatan kepada muridnya mengadakan Tanya jawab. Tanya jawab ini diperlukan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap apa yang telah disampaikan guru melalui metode ceramah. Dan untuk lebih memantapkan penguasaan siswa terhadap bahan/materi yang telah disampaikan, maka pada tahap selanjutnya siswa diberi tugas, misalnya membuat kesimpulan/generalisasi hasil ceramah, mengerjakan pekerjaan rumah, diskusi dan lain-lain.
            Di dalam proses belajar mengajar, metode sangat penting, suatu pelajaran itu baik, tetapi kalau metode yang digunakan kurang tepat, maka tujuan tidak akan tercapai. Semakin baik metode yang digunakan maka semakin efektif pula pencapaian tujuan.
Dengan demikian jelaslah bahwa guru diharapkan sekali untuk memahami serta mengetahui berbagai macam metode mengajar atau mendidik yaitu agar dia dapat menyesuaikan metode yang dipilihnya, sehingga ia menjadi pendidik yang dinamis dan fleksibel menurut berbagai situasi dan kondisi yang dihadapinya.
c.     Bahan atau materi
            Bahan pelajaran adalah isi yang diberikan kepada siswa pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar.
            Dalam menetapkan bahan pelajaran, guru harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: tujuan pengajaran, urgensi bahan, tuntutan kurikulum, nilai kegunaan, dan terbatasnya sumber bahan.
d.    Evaluasi
            Untuk mengetahui pencapaian tujuan yang telah ditetapkan maka perlu diadakan suatu evaluasi. Dalam mengevaluasi ini meliputi berbagai aspek yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sehingga hasil yang diperoleh siswa benar-benar dapat diketahui.
            Demikianlah korelasi antara kegiatan guru dalam kaitannya dengan peningkatan prestasi belajar siswa, di samping hal-hal yang tersebut di atas, sebenarnya masih banyak lagi kegiatan yang harus dilakukan oleh guru, namun hal tersebut tergantung pada situasi dan kondisi proses belajar mengajar.

Popular posts from this blog

Kode Singkatan Komponen Listrik Dan Elektronik

Cara Mengatasi E31 Canon MP258

Cara Mengukur Trimpot