Pengertian Pendidikan Agama



            Pendidikan dapat diartikan sebagai bimbingan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani serta rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama sehingga pendidikan di pandang sebagai salah satu objek yang memiliki peranan pokok dalam membentuk generasi muda agar memiliki kepribadian yang utama (Zuhairini, 1993:9).
            Ada beberapa pendapat menurut pakar pendidikan, baik secara etimologi maupun, terminology, seperti yang di sinyalirkan oleh Amir Daim Indra Kusuma pertama, pendidikan adalah suatu usaha sadar yang teratur dan sistematis yang dilakukan oleh orang-orang yang di serahi tanggung jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat-sifat tabiat sesuai dengan pendidikan, kedua pendidikan adalah bantuan  yang di berikan dengan sengaja pada anak didik dalam pertumbuhan jasmani maupun rohani untuk mencapai tingkat dewasa. Selain dua definisi tersebut juga diterapkan bahwa pendidikan mengandung :
1. Usaha yang dilakukan Manusia
2. Usaha yang bertanggung jawab akan masa depan anak
3. Usaha yang dilakukan oleh orang – orang yang merasa bertanggung jawab atas masa depan anak.
4. Usaha yang dilakukan dalam tujuan tertentu dan Usaha yang di lakukan dengan cara teratur dan sistematis (Kusuma, 1993:24 – 25)
M Arifin, mengartikan pendidikan sebagai latihan moral dan fisik ( jasmaniah ) yang menghasilkan manusia berbudaya tinggi untuk melaksanakan tugas dan kewajiban dan tanggung jawab dalam masyarakat selaku hamba Allah. (Arifin,1993: 10). Maka hasil dari pada pendidikan harus bisa menumbuhkan personalitas (kepribadian) serta menanamkan tanggung jawab. Khursyid Ahmad berpendapat, bahwa pendidikan adalah suatu bagian yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan masyarakat dan sebagai alat untuk memajukan masyarakat itu sendiri, maksudnya adalah sistem pendidikan itu di dasarkan pada seperempat  cita-cita ke masyraakat, norma dan nilai-nilai tertentu yang di dasarkan pada pandangan hidup (Way Of Live ) dan kebudayaan (Ahmad, 1992:17-18 )
            Konsep yang dikemukan oleh Freeman Butt dalam bukunya yang terkenal Culture History of Western education yang menyatakan:
  1. Pendidikan  adalah kegiatan menerima dan memberikan pengetahuan sehingga kebudyaan dapat di teruskan dari generasi ke generasi.
  2. Pendidikan  adalah suatu proses melalui proses individu diajarkan kestiaan dan kesediaan untuk mengikuti aturan, melalui cara ini pikiran manusia di latih dan dikembangkan.
  3. Pendidikan adalah suatu pertumbuhan dalam hal ini proses individu di Bantu perkembangan kekuatan, kesanggupan dan minatnya.
  4. Pendidikan adalah rekonstruksi dan reorganisasi pengalaman yang menambah arti serta menambah kesanggupan untuk memberikan arah pengalaman selanjutnya
  5. Pendidikan adalah sutau proses seseorang untuk menyesuaikan  diri dengan unsur-unsur pengalamannya yang menjadi kepribadiannya kehidupan modern sehingga dapat mempersiapkan diri dari kebudayaan masa depan yang berhasil ( Indar:1994:09-12 )
Namun  demikian juga Zakiyah Darojat, mendefinisikan pendidikan Islam adalah dengan tiga dimensi secara bahasa dan dijadikan dasar pijakan definisi pendidikan yang penggunaannya sejak zaman Nabi Muhammad SAW, seperti yang terdapat dalam Al–Qur’an surat Al–Isra’ ayat 24.
رَ بِّ ا رْ حَمْهُمَا كَمَا رَ بَّيَا نِي صَغِيْرً ا ( لا سر ا ء 24)
Artinya : Wahai Tuhanku, sayangilah mereka keduanya ( Ibu Bapak ) sebagimana mereka berdua telah mengasuh ( mendidik ) waktu kecil. (Depag,1984:667)

Kata  rabba “ disini di artikan mendidik sebagai dasar dari kata pendidikan terutama pada pendidikan Islam ( Tarbiyah Islamiyah )  selain dari ayat tersebut juga di terangkan kata “ rabba “ berarti mendidik pada Al-Qur’an surat Al-Asyura’ ayat 18  sebagai berikut:


قَا لَ اَ لَمْ نُرَ بَِكَ فِيْنَا وَ لِيْدً ا وَ لَبِثْتَ فِيْنَا مِنْ عُمُرِ كَ سِنِيْنَ ( ا لشعر ا ء:18 )
Artinya: Fir’un menjawab bukankah aku telah mengasuhmu (mendidikmu) di antara kelurga kamu, waktu masih kanak-kanak dan waktu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu, ( Depag 1989 : 667 )

Kata “ rabb” juga kata “ addabah “ sebagaimana terdapat dalam hadits kutsih :
اَ دْ بَنِي رَ بِّي فَاَ حْسَنِ تَأْ دِ يْنِيْ ( حد يث قد سي )
Artinya: Tuhan telah mendidik maka sempurnakanlah (Hadits Kutsih)( Taimiyah,:10)
Pendidikan sebagai usaha membentuk pribadi manusia harus melalui proses yang panjang, dengan resultat (hasil) yang tidak dapat di ketahui segera, berbeda dengan membentuk benda mati yang dapat di lakukan sesuai dengan keinginan pembuatnya (Arifin,1993:12). Menurut Mortmer J Adler (Arifin,2000:12) mengemukakan pendidikan adalah proses dimana semua kemampuan manusia (bakat dan kemampuan yang diperoleh) yang dapat di pengaruhi oleh pembiasaan,         disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik melalui saran yang secara artistik dibuat dan dipakai oleh siapapun untuk membantu orang lain dirinya sendiri mencapai tujuan yang di tetapkan yaitu kebiasaan yang baik, sedangkan menurut      Al-Ghazali (Rusn,1998:56) pendidikan adalah proses memanusiakan manusia sejak masa kejadiannya sampai akhir hayatnya melalui berbagai Ilmu Pengetahuan yang di sampaikan dalam bentuk pengajaran secara bertahap di mana proses pengajaran itu terjadi tanggung jawab orang tua dan masyarakat menuju pendekatan diri kepada Allah sehingga menjadi manusia sempurna, jadi pendidikan adalah proses atau rangkaian kegiatan orang dewasa yang beriman dalam membantu anak yang belum dewasa agar mencapai kedewasaanya untuk mampu menjalankan tugas- tugasnya sebagai khalifah di muka bumi dengan di dasari iman yang kokoh kepada Allah SWT.
            Menurut Abdul Rahman Sholeh pendidikan agama adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik supaya kelak setelah pendidikannya dapat memahami  dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai way of live ( jalan kehidupan ). (Zuhairini, 1993:10)
            Dalam kaitannya dengan pengertian pendidikan, disini Dra. H Zuhairini dkk, juga menjelaskan bahwa Pendidikan merupakan usaha dari manusia dewasa yang telah sadar akan kemanusiannya dalam membimbing, melatih, mengajar dan menanamkan nilai-nilai serta dasar-dasar pandangan hidup pada generasi muda, agar nantinya menjadi manusia yang sadar dan bertanggung jawab akan tugas-tugas hidupnya sebagai manusia sesuai dengan sifat hakikat dan ciri-ciri kemanusiannya.(Zuhairini,1984:11)
            Dari rumusan pendidikan tersebut jelaslah bahwa pendidikan merupakan bantuan yang di berikan oleh orang dewasa dengan sengaja kepada anak-anak didiknya untuk mengembangkan aspek jasmaniah dan aspek rohaniah, agar mencapai tingkat kedewasaan dan agar berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat sekitarnya, Ditbinpasiun mengatakan bahwa:
            Pendidikan agama Islam adalah suatu usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan dapat memahami apa yang terkandung di dalam Islam secara keseluruhan menghayati mana dan maksud serta tujuan dan pada akhirnya dapat mengamalkannya serta menjadikan ajaran-ajaran agama Islam  yang telah di anutnya itu sebagai pandangan hidupnya sehingga dapat mendatangkan keselamatan dunia akhiratnya kelak ( Darajat, 1992:88).
            Dari pengertian pendidikan agama Islam di atas dapat penulis simpulkan bahwa pendidikan Islam adalah suatu usaha sadar yang di lakukan oleh seseorang yang diarahkan kepada pembentukan keprbadian anak didik sesuai dengan ajaran- ajaran agama Islam.
            Pendidikan sebagai membina dan mengembangkan pribadi dari aspek-aspek rohani dan jasmani juga harus berlangsung secara bertahap oleh karena suatu kematangan yang bertitik akhir pada optimalisasi perkembangan atau pertumbuhan, baru dapat tercapai bilamana berlangsung melalui proses demi proses kearah tujuan akhir perkembangan atau pertumbuhannya,(Arifin,1993:11). Secara umum pendidikan dapat di artikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan atau berlangsung suatu proses pendidikan. Oleh karena itu sering di nyatakan pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia. Pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya. ( IKIP,1988:2 (
            Berdasarkan pemikiran di atas maka banyak pakar pendidikan memberi arti pendidikan sebagai suatu proses dan berlangsung seumur hidup karenanya pula pendidikan tidak hampa berlangsung di dalam kelas tetapi juga di luar kelas, pendidikan tidak hanya  terbatas pada usaha mengembangkan intelektualitas manusia saja, melainkan juga mengembangkan seluruhnya aspek kepribadian manusia untuk mencapai kehidupan yang sempurna.
            Sekedar untuk memperjelas pengertian pendidikan berikut ini penulis kutip sebuah definisi menurut Brubacher yang menyatakan bahwa pendidikan adalah sebagai proses timbal balik dari tiap pribadi manusia dalam menyesuaikan dirinya dengan alam,  dengan teman dan dengan alam semesta. Pendidikan merupakan pula perkembangan yang terorganisir dan kelengkapan dari semua potensi manusia, moral, Intelektual dan jasmani (panca indera) oleh semua aktifitas tersebut bagi tujuan hidup akhir, ( IKIP,1988: 6-7 ).
            Kemudian  IKIP Malang dalam bahasan mereka meyimpulkan pengertian pendidikan sebagai berikut :
a. Pendidikan adalah aktifitas dalam usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi “pribad “ yaitu rohani (pikir, cipta, rasa dan budi nurani)  dan jasmani (panca indra serta ketrampilan)
b. Pendidikan juga lembaga yang bertanggung jawab menetapkan cita-cita (tujuan) pendidikan isi system dan organisasi pendidikan. Lembaga-lembaga ini meliputi: keluarga , sekolah, masyarakat (negara).
c. Pendidikan pula merupakan hasil atau prestasi di capai oleh perkembangan manusia dan usaha lembaga-lembaga tersebut dalam mencapai tujuannya. Pendidikan dalam arti ini merupakan tingkat kemampuan masyarakat dan kebudayaan sebagai suatu kesatuan ( IKIP, 1988: 6-8).

Popular posts from this blog

Kode Singkatan Komponen Listrik Dan Elektronik

Cara Mengatasi E31 Canon MP258

Cara Mengukur Trimpot