Sampling Rate (Laju Pencuplikan)
Ketika sound card mengubah audio menjadi data digital,
sound card akan memecah suara tadi menurut nilai menjadi
potongan-potongan sinyal dengan nilai tertentu. Proses sinyal ini bisa terjadi
ribuan kali dalam satuan waktu. Banyak pemotongan dalam satu satuan waktu ini
dinamakan sampling rate (laju
pencuplikan). Satuan sampling rate yang biasa digunakan adalah KHz (kilo
Hertz)
Kerapatan laju pencuplikan ini menentukan
kualitas sinyal analog yang akan diubah menjadi data digital.
Makin rapat laju pencuplikan ini, kualitas suara yang dihasilkan akan makin
mendekati suara aslinya. Sebagai contoh, lagu yang disimpan dalam Compact
Disc Audio (CDA) memiliki sampling rate 44.1 KHz, yang berarti lagu
ini dicuplik sebanyak 44100 kali dalam satu detik untuk memastikan kualitas
suara yang hampir sama persis dengan aslinya.
Tabel
2.1 Frekuensi Sampling dan
Kualitas Suara yang Dihasilkan
Sampling
Rate (KHZ)
|
Aplikasi
|
8
|
Telepon
|
11,025
|
Radio AM
|
16
|
Kompromi antara 11,025 dan 22,025 KHz
|
22,025
|
Mendekati Radio FM
|
32,075
|
Lebih baik dari Radio FM
|
44,1
|
Compact Disc Audio (CDA)
|
48
|
Digital Audio Tape (DAT)
|
Sampling rate yang umumnya digunakan antara lain 8
KHz, 11 KHz, 16 KHz, 22 KHz, 24 KHz, 44 KHz, 88 KHz. Makin tinggi sampling
rate, semakin baik kualitas audio. Teori Nyquist menyatakan bahwa sampling
rate yang diperlukan minimal 2 kali bandwidth
sinyal. Hal ini berkaitan dengan kemampuan untuk merekonstruksi ulang sinyal audio.