Hakikat Pengetahuan
Hakikat Pengetahuan
Secara etimologi, pengetahuan dalam bahasa Inggris disebut sebagai science, yaitu pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri, tanda-tanda dan syarat-syarat yang khas. Sedangkan secara terminologi, terdapat beberapa pendapat para ahli, diantaranya:
a. Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag
menulis: “Science is empirical, rational,
general and cumulative; and it is all four at once” (ilmu adalah yang
empiris, yang rasional, yang umum dan bertimbun-bersusun; dan keempat-empatnya
serentak).
b. Karl Pearson (1857-1936) merumuskan: “Science is the complete and consistent
description of the facts of experience in the simplest possible terms”
(Ilmu pengetahuan adalah lukisan atau keterangan yang lengkap dan konsisten
tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sesederhana/sesedikit mungkin).
c. Prof. Dr. Ashley Montagu, guru besar
antropologi di Rutgers University menyimpulkan:
Science is a systematized knowledge derived from
observation, study and experimentation carried on order to determine the nature
of principles of what being studied” (ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang
disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan
untuk menentukan hakikat dan prinsip tentang hal yang sedang dipelajari).
d. Driver dan Bel, pakar konstruktivis,
mengatakan bahwa ilmu pengetahuan bukan hanya kumpulan hukum atau daftar fakta.
Ilmu pengetahuan, terutama sains, adalah ciptaan pikiran manusia dengan semua
gagasan dan konsepnya yang ditemukan secara bebas.
Dari
berbagai pendapat di atas, maka dapat diambil benang merah bahwa pengetahuan
adalah suatu fakta yang empiris atau gagasan rasional yang dibangun oleh
individu itu sendiri melalui percobaan dan pengalamannya.